Dikirimkan oleh Kolektiva Muda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 62% pelaku kekerasan terhadap anak adalah orangtua kandung (Januari-Maret 2018).
Sebagai sebuah kampanye perlawanan terhadap kekerasan pada anak, Kolektiva Muda, sebuah komunitas kreatif anak muda akan menggelar acara electronic music against child abuse (emaca).
Baca: Agar Marcos Alonso Bisa jadi Bek Kiri Terbaik di Dunia, Begini Saran Pelatih Chelsea Maurizio Sarri
"Emaca mengusung misi mencegah keberlanjutan kekerasan pada anak dan menyulut awareness kepada millenials untuk ikut aktif memutus rantai kekerasan pada anak," papar Arif Maulana, ketua pelaksana emaca di Jakarta (29/08/2018).
Menurut Arif, musik elektronik menjadi seni yang komunikatif karena teknologi sangat dekat dan memudahkan praktik keseharian generasi millennials, yakni generasi orangtua baru sekaligus calon-calon orangtua yang akan mengasuh serta berhadapan dengan anak-anak di kemudian hari.
Baca: Prediksi Mingguan Zodiak, Aries Harus Berusaha Lebih Keras hingga Ada Kabar Bahagia untuk Leo
Emaca akan digelar tanggal 9 September 2018 pukul 17.00 sampai 23.00 WIB di Mondo by The Rooftop, Cilandak, Jakarta Selatan. Tiket masuknya gratis.
Dalam acara ini juga akan ada dialog interaktif dengan Rita Pranawati, selaku Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Ini acara bagus karena metode mencegahnya tepat. Sebagian orangtua baru dan calon orangtua belum pernah mendapat paparan isu tentang bagaimana menjadi orangtua yang baik. KPAI punya riset bahwa problem pengasuhan luar biasa banyak, terutama di fase awal pengasuhan anak,” demikian sambut Rita di Jakarta (29/08/2018).
Padahal, lanjut Rita, fase awal pengasuhan adalah fase paling penting tapi kesadaran publik rendah.
“Di acara ini, saya akan menjelaskan pentingnya pengasuhan yang baik. Karena pengasuhan itu berdampak panjang bagi anak-anak serta bangsa,” katanya.