Dikirimkan oleh KBRI Dakar
TRIBUNNEWS.COM, DAKAR - Pengusaha dan pengrajin kayu Senegal, Ousseynou Keita, menyatakan bahwa produk furnitur kayu jati Indonesia, khususnya, pintu, meja, dan kursi makan sangat diminati dan laku keras di Senegal.
Hingga ini Keita telah menjual lebih dari 350 pintu jati dari Jepara dalam waktu singkat dan masih terdapat permintaan 1000 lebih pintu jati yang harus dipenuhi.
Baca: Sebut Asian Games 2018 Memukau Dunia, Menpora: Kita Lanjutkan ke Asian Para Games 2018
Hal ini disampaikan pada saat pertemuannya dengan Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, pada tanggal 9 September 2018, saat Dubes RI melakukan kunjungan kerja ke Thies dalam rangka mempromosikan produk unggulan Indonesia dan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018.
Keita juga menyampaikan bahwa permintaan akan produk jati tersebut sangat tinggi karena pesatnya pembangunan perumahan dan apartemen di berbagai kota besar di Senegal.
Selain itu, Keita juga menyampaikan terdapat peluang besar bagi pengusaha Indonesia untuk menyuplai berbagai produk alumunium yang banyak dicari para kontraktor Senegal untuk pembangunan perumahan tersebut.
Baca: Polri Sebut Jalur di Cikidang Sukabumi Bukan untuk Bus
Sejak 3 tahun yang lalu, Keita telah membeli berbagai produk kayu jati di Jepara yang banyak diminati masyarakat Senegal dan terus mencari peluang bisnis lainnya khususnya produk alumunium dimaksud.
Untuk itu, Keita meminta bantuan dubes RI untuk menghubungkan dengan beberapa perusahaan potensial di Indonesia untuk produk kayu dan alumunium tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Mansyur yang didampingi oleh fungsi ekonomi Rahmat Azhari, menghubungi beberapa pengusaha kayu Indonesia dan menawarkan kerjasama serta memberikan kontaknya kepada Keita untuk dapat ditindaklanjuti.
Dubes Mansyur menegaskan bahwa peluang bisnis di Indonesia sangat besar sekali dan terbuka bagi para pengusaha Senegal dan para pengusaha Afrika Barat lainnya. Berbagai produk unggulan dan produk industri strategis Indonesia dapat ditemui pada TEI 2018 yang akan datang.
Dubes Mansyur meyakinkan Keita akan menindaklanjuti peluang kerjasama lainnya dan mengundang Keita untuk datang ke Indonesia pada saat TEI 2018, bulan Oktober mendatang.
Baca: Polri Sebut Jalur di Cikidang Sukabumi Bukan untuk Bus
Kepada Dubes Mansyur, Keita menyatakan komitmennya untuk terus bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia dan akan hadir pada TEI 2018 di Jakarta, serta akan menemui partnernya di Jepara yang selama ini menjadi mitranya.