TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Kuasa Usaha ad-interim KBRI Kairo, Aji Surya melepas perjalanan suci seorang santri asal Indonesia, Hakam Mabruri keliling Benua Afrika dengan mengayuh sepeda dari Kairo hingga Cape Town, Afrika Selatan, Senin (13/1/2020).
Aji Surya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena Hakam Mabruri punya misi mulia, antara lain memberitakan kepada publik di Afrika bahwa praktek umum Islam di Indonesia itu bisa menjadi panutan dunia. Hal ini menurut Aji Surya sangat baik, dan ini merupakan misi diplomatik.
"Saya berpesan, agar menjaga kesehatan, tetap semangat dan menjaga keamanan diri. Rute yang akan dijalani ini lebih dari sekedar Rally Dakar. Selalulah komunikasi dengan KBRI negara yang dilewati agar mendapatkan perhatian dan bantuan,” ungkap M Aji Surya, Kuasa Usaha ad-interim KBRI Kairo.
Sementara itu, Hakam Mabruri akan melakukan perjalanan selama 365 hari dengan mengunjungi 14 negara di Afrika yang terdiri dari, Mesir, Sudan, Ethiopia, Kenya, Uganda, Rwanda, Tanzania, Mozambiq, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Namibia, Cape Town, dan kembali ke Indonesia.
Perjalanan Hakam Mabruri ini dalam rangka menggalang dana untuk pembelian alat inkubator bayi dengan target 100 alat, sehingga dapat membantu meringankan beban masyarakat daerah-daerah pelosok mengingat sewa alat inkubator sangat mahal. Dan alat inkubator ini akan didistribusikan melalui relawan tenaga medis yang mendukung kegiatan ini.
"The Glorius Santri Jorney in Africa ini dilakukan karena saya pernah mengalami betapa beratnya menyewa alat inkubator bayi," tutur Hakam asal Kota Malang, Jawa Timur itu.
Selain itu, misi Hakam adalah ingin memberitahukan kepada dunia internasional bahwa Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, adalah negara yang ramah dan penuh toleransi.
Disamping itu, ia juga ingin menunjukan kepada dunia internasional bahwa pesantren bisa mencetak santri-santri dengan pemikiran maju.
Hakam Mabruri sebelumnya pernah memulai perjalanan bersepeda dari Malang hingga tiba di Kairo Mesir dan Saudi Arabia sejak tanggal 15 Desember 2016 dan tiba kembali di Jakarta pada tanggal 18 Februari 2018.
Dan memulai perjalanan kembali sejak tanggal 10 September 2019 dari Pondok Pesantren An-Nur 2, Bululawang, Malang.