Oleh: Karyudi Sutajah Putra
TRIBUNNEWS.COM - Politik memang identik dengan pengkhianatan.
Maka relasi patron dan klien di dalam politik ibarat relasi antara harimau dan kucing, di mana kucing yang sewaktu-waktu bisa menjelma harimau akan memangsa harimau tua yang sudah renta.
Julius Caesar dari Romawi dikhianati oleh Brutus yang tak lain menterinya sendiri, dan yang pernah ia tolong.
Tunggul Ametung dari Singosari dikhianati oleh Ken Arok, salah satu orang kepercayaannya.
Di masa Indonesia merdeka, pengkhianatan demi pengkhianatan pun terjadi, mulai dari Orde Lama, Orde Baru, hingga kini Orde Reformasi.
Di era Orla, Presiden Soekarno dikhianati Soeharto melalui Surat Perintah 11 Maret 1966 (Super Semar) yang berujung pada pemakzulannya.
Di era Orba, Presiden Soeharto dikhianati Akbar Tandjung, Ginandjar Kartasasmita dan kawan-kawan yang mundur dari kabinet, bahkan oleh Wakil Presiden BJ Habibie yang mau menerima jabatan Presiden RI saat Soeharto menyatakan mundur pada 21 Mei 1998.
Di era reformasi, Habibie pun dikhianati Akbar Tandjung, Ginandjar Kartasasmita dan kawan-kawan yang pernah satu gerbong dalam kabinet Presiden Soeharto, dengan menolak pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie karena telah melepaskan Provinsi Timor Timur dari pangkuan Ibu Pertiwi.
Baca: Nasib Amien Rais Dalam Struktural PAN Belum Ditentukan, Zulkifli Hasan: Nanti Kita Diskusikan Lagi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang partainya memenangi Pemilu 1999 dikhianati oleh Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid yang mau menjadi Presiden RI, dan juga oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang membentuk Poros Tengah dan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) RI mengangkat Gus Dur sebagai Presiden RI.
Gus Dur kemudian dikhianati Amien Rais yang mengangkat Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI, dan juga oleh Megawati yang mau diangkat menjadi Presiden RI.
Gus Dur juga dikhianati Muhaimin Iskandar yang tak lain keponakannya sendiri dengan berebut kursi Ketua Umum PKB yang akhirnya dimenangkan oleh Cak Imin.
Kini, Amien Rais dikhianati oleh Zulkifli Hasan yang tak lain adalah besannya sendiri, dan juga kader yang dibesarkannya sehingga sempat menjadi Ketua MPR RI, Menteri Kehutanan RI, dan juga Ketua Umum PAN periode 2015-2020, dan dalam Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, 10-12 Januari 2020, Zulhas terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.
Amien mendukung Mulfachri Harahap sebagai calon ketua umum. Dalam kongres yang diwarnai kericuhan, yang disebut Amien sebagai kongres terburuk parpol sepanjang sejarah Indonesia merdeka, Zulhaz berhasil menyingkirkan Mulfachri yang akan diduetkan dengan putra kandung Amien, Hanafi Rais, sebagai sekretaris jenderal.