News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Idul Adha 2020

Spirit Kurban Rahmatan Lil Alamin

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penulis, Aloys Purnomo saat bertemu Habib Luthfi bin Yahya, tokoh agama dari Pekalongan

Tidak mengherankan sebelum pandemi Covid-19 melanda, setiap kali kami berjumpa, perjumpaan tak pernah tidak ditandai dengan peluk cium penuh perdamaian dan persaudaraan di antara kami.

Sebagai tanda hormat dan takzimku, selalulah ku ikuti dengan sikap penuh kasih mencium telapak tangan beliau-beliau itu sebagai guru dan sahabat.

Di sinilah, spirit rahmatan lil alamin mengalir, membuncah, menjadi berkah, bukan hanya bagiku tetapi juga bagi siapa saja yang melihatnya dengan cinta.

Tak heran, banyak orang muda yang selalu merasa mendapatkan suatu contoh indah perdamaian dan persaudaraan dalam kerukunan dan keberagaman atas peristiwa-peristiwa sederhana yang kami hayati itu sebagai buah rahmatan lil alamin.

Sikap positif

Gereja Katolik mengajarkan kepada umatnya untuk selalu bersikap positif terhadap umat beragama lain, apa pun agama dan kepercayaannya.

Itulah sebabnya, Gereja Katolik mengajarkan sikap positif itu ditandai dengan menerima dan menghormati apa pun yang baik, benar dan suci di dalam agama-agama lain dan setiap kebudayaan.

Bahkan dengan sikap hormat yang tulus Gereja Katolik merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang (Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium 16 dan Nostra Aetate 2).

Dalam dokumen yang sama juga disebutkan Gereja Katolik mendorong para puteri-puteranya, supaya dengan bijaksana dan penuh kasih, melalui dialog dan kerja sama dengan para penganut agama-agama lain.

Juga sambil memberi kesaksian tentang iman serta perihidup kristiani, mengakui, memelihara dan mengembangkan harta-kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai sosio-budaya, yang terdapat pada semua agama dan kebudayaan.

Disebut secara khusus sikap hormat gereja dakam menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satu-satunya, yang hidup dan berdaulat, penuh belaskasihan dan mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda kepada umat manusia.

Termasuk penyerahan diri dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Nabi Ibrahim.

Itulah yang dihayati umat Islam dalam Hari Raya Idul Adha. Umat Islam menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa.

Tidak berlebihanlah bila Gereja Katolik mendorong dua belah pihak, supaya dengan tulus hati melatih diri untuk saling memahami, dan supaya bersama-sama membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan (Nostra Aetate 3). 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini