News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Lewat Buku, BPJS Ketenagakerjaan Diharapkan Mampu Dongkrak Performa dan Kinerjanya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan periode 2016-2021, Poempida Hidayatullah dalam peluncuran buku berjudul The Black Box – A Social Insecurity sekaligus syukuran HUT ORKESTRA ke-7 di Kaffeine Kline, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021).

ANGGOTA Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan periode 2016-2021, Poempida Hidayatullah berharap lembaga BPJS Ketenagakerjaan yang mengelola dana yang luar biasa besar itu mampu mendongkrak perfoma dan kinerjanya.

Poempida yang merupakan unsur tokoh masyarakat mengemukakan hal itu dalam peluncuran buku berjudul The Black Box – A Social Insecurity sekaligus syukuran HUT ORKESTRA ke-7 di Kaffeine Kline, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021).

Buku tersebut merupakan catatan kritisnya selama 5 tahun mengemban amanah sebagai Dewan Pengawas.

Buku tersebut ditulis dalam bahasa Inggris dan dipublikasi secara Internasional.

Poempida bilang bahwa buku tersebut dapat dijadikan referensi bagi manajemen ke depan BPJS Ketenagakerjaan.

"Isinya juga merupakan suatu kajian ilmiah, yang disajikan dalam narasi yang lugas dan informal. Sehingga membuat menarik untuk disimak," imbuhnya.

Poempida menambahkan, buku ini banyak menguak berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui oleh publik.

Baca juga: Alami Surplus Rp 18,7 T, Politisi PDIP Ingatkan BPJS Kesehatan Tingkatkan Layanan kepada Masyarakat

Baca juga: BPJS Kesehatan Surplus Rp 18,7 Triliun, PDIP: Bukan Hanya Kinerja, Tapi Karena Iuran Dinaikkan

Dan juga banyak memberikan wawasan-wawasan strategis yang seyogianya dijalankan oleh lembaga sebesar BPJS Ketenagakerjaan.

Dalam diskusi tersebut, Poempida juga memperkenalkan buku "Strategi Membumikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan" yang ditulis oleh tim penulis yang berasal dari beberapa latar belakang.

Mereka adalah, peneliti Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Irwanda Wisnu Wardhana, Nova Novita dan Ficky Alkarim dari unsur akademisi, serta Poempida Hidayatulloh dan Syafri Adnan Baharuddin dari Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan.

Hadir dalam peluncuran buku tersebut, peneliti Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Irwanda Wisnu Wardhana dan dari unsur Akademisi Ficky Alkarim.

Latar belakang tim penulis tersebut membuat buku ini menjadi lebih komprehensif, menyentuh akar persoalan dan menawarkan inovasi yang bisa menjawab situasi dan kondisi BPJS Ketenagakerjaan hari ini.

"Buku ini diterbitkan setelah melalui proses penelitian kemudian dipublikasikan di jurnal internasional. Isinya diawali dengan evaluasi atas program Perisai (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia) pada awal diterapkan di seluruh Indonesia," kata peneliti Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Irwanda Wisnu Wardhana.

Baca juga: Hari Ini, Buruh Demo di Kantor BPJS Ketenagakerjaan

Baca juga: Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan, KSPI : Sekecil Apapun Temuan Harus Dibawa ke Persidangan 

Buku tersebut, lanjut Wisnu, juga dilanjutkan dengan studi perbandingan dan benchmarking dengan profesi Sharoushi dan Jimukumiai di Jepang.

"Jimukumiai adalah lembaga yang menjaring peserta jaminan sosial ketenagakerjaan, menjalankan proses administrasi peserta, sekaligus mengumpulkan iuran dan disetor ke pemerintah. Sementara, Sharoushi adalah individu yang menjadi tenaga ahli jaminan sosial, baik di sektor ketenagakerjaan atau kesehatan," papar Wisnu.

Wisnu menerangkan, buku ini membahas studi perbandingan dengan agen asuransi dan diakhiri dengan rekomendasi roadmap program kepesertaan yang inovatif.

"Buku ini diharapkan dapat berkontribusi nyata bagi perkembangan sistem jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia secara keseluruhan dan membumikannya agar mudah dipahami dan diikuti oleh setiap warga Indonesia di manapun berada, dan pada gilirannya dapat mengakselerasi pencapaian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tandas dia. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini