News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Israel Serang Jalur Gaza

Bersama-sama Membasuh Luka Palestina

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah ambulans melewati Rafah melalui penyeberangan Kerem Shalom, titik jalur utama untuk barang-barang yang memasuki Gaza dari Israel, di Jalur Gaza selatan pada 18 Mei 2021. Israel mengatakan telah menutup penyeberangan ke Gaza tak lama setelah membukanya hari ini untuk mengizinkan masuk barang-barang kemanusiaan, setelah mortir ditembakkan ke daerah itu saat truk bantuan lewat. Israel telah membuka penyeberangan Kerem Shalom untuk memungkinkan masuknya truk yang membawa bantuan sipil yang disumbangkan oleh organisasi bantuan internasional ke Jalur Gaza, kata COGAT, cabang militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di wilayah Palestina.

ATAS nama kemanusiaan, hampir semua orang mengatakan bahwa penyerangan rudal oleh Israel ke jalur Gaza Palestina sudah melampaui batas.

Di pengujung akhir Ramadan, dimana bagian dunia lain kaum muslimin sedang khusu menjalankan ibadah puasa tiba-tiba kaum muslim merasa dikagetkan dan sekan-akan dikoyak-koyak hatinya atas serangan militer Israel terhadap jamaah muslimin yang sedang melakukan ibadah salat di Masjidil Aqsa.

Perbuatan biadab ini tidak berhenti sampai di sini, serangan rudal oleh Israel ke wilayah Gaza Palestina hari demi hari terus berlangsung hingga sekarang.

Kurban nyawa terus bertambah dari warga sipil Palestina mulai dari bayi hingga orang lansia berjatuhan, seakan-akan Israel ingin menunjukkan kedigdayaan kepada dunia bahwa mereka dapat mampu berbuat apa saja.

Kehancuran infrastruktur, gedung bahkan penembakan rudal membabi buta, sampai-sampai menyasar kepada gedung kesehatan layanan publik, seperti rumah sakit yang didirikan atas sumbangan bangsa Indonesia ikut rusak terhamtam oleh roket Israel.

Ratusan ribu rakyat Palestina mengungsi menghindari wilayah derasnya hujan rudal yang ditembaki oleh Israel.

Kalaupun peperangan mereda tapi kesulitan tetap ada pasca peperangan dalam me-recovery kehidupan bangsa Palestina.

Terlebih para pengungsi, kedepannya perlu bantuan penanganan sehingga tidak memperburuk kondisi ekonomi, kesehatan dan sosial bangsa di sana.

Sudah saatnya kini, kita bahu membahu membantu mereka sebagai negara yang pernah mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia pada saat bangsa ini berjuang merebut dan memproklamirkan kemerdekaannya.

Mari kita bersama-sama memberikan bantuan terbaik bagi saudara-saudara kita, seberapa pun uluran tangan yang kita berikan akan sangat berharga bagi mereka yang sedang mengalami penderitaan dan kesulitan serta kesusahan.

Terlebih sejarah membuktikan mereka mengalami ini semua di tanah airnya sendiri dimana nenek moyang mereka lahir hingga sekarang dirampas oleh zionis.

Dalih perluasan pemukiman bagi rakyat zionis di tanah Palestina tidak dibenarkan baik oleh hukum international maupun hukum kemanusiaan, hal ini merupakan bentuk penjajahan gaya baru.

Baca juga: JK Serukan 50 Persen Hasil Kotak Amal Masjid Disumbangkan Ke Palestina

Bagaimana rasanya jika rumah kita yang sudah ditempati turun temurun ratusan tahun lalu tiba-tiba ada orang yang mengaku-ngaku bahwa rumah dan tanah yang kita miliki adalah tanahnya dan berusaha mengusir dari rumah kita disertai adanya ancaman dan penindasan agar kita keluar dari tanah dan rumah sendiri.

Itulah yang terjadi disana saat ini, maka siapapun yang berpikir jernih ia akan mengatakan bahwa tindakan tersebut adalah perbuatan biadab.

Saudara-saudara kita di Palestina adalah juga merupakan bagian tanggung jawab kita bersama untuk dibantu atas nama kemanusiaan.

Sebagaimana hadist, artinya; Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam." (HR Bukhari dan Muslim).

Hadist ini menasehati kita agar kaum muslimin tidak rela membiarkan saudara kaum muslimin lainnya mengalami penganiayaan, penderitaan dan kesulitan terlebih sampai kepada hilangnya korban jiwa.

Inilah esensi persaudaraan yang mempersatukan di antara kaum muslimin dan bantuan sekecil apapun yang kita berikan sebagai bukti ujian keimanan kaum muslimin itu sendiri.

Save Palestine, itulah slogan yang kami kumandangkan dari jauh melewati batas negara, samudera laut dan benua.

Semoga doa dan bantuan yang digalang oleh seluruh komponen masyarakat Indonesia dan lembaga-lembaga amil zakat dimana salah satunya ada BAZNAS di dalamnya, merupakan bukti persaudaraan yang dapat meringankan penderitaan mereka, Amin ya Robbal Alamin.

Penulis : Deni Nuryadin

Relawan BAZNAS

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini