Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) menggelar kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa yang terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya Bussiness Model Canvas (BMC), Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), dan Bootcamp. Bootcamp sebagai rangkaian akhir kegiatan ini telah sukses diadakan pada 18 hingga 21 Agustus 2021 di Hotel Bumi Surabaya.
Bootcamp merupakan pelatihan para calon startup dengan menghadirkan mentor-mentor yang profesional dalam bidang wirausaha. Calon startup yang berasal dari hasil seleksi BMC akan mendapatkan pendampingan, motivasi, dan pandangan lebih luas untuk mulai merintis ide bisnisnya.
Penanggungjawab kegiatan, Dr.Felicitas Deru Dewanti,SP,MP mengatakan banyak ide menarik yang muncul pada tahap awal BMC.
Ide tersebut bermula dari 32 tim, kemudian diseleksi menjadi 30 tim, lalu sampai pada 9 tim yang akan memasuki Bootcamp.
Bertema Startup Produk Pertanian Ramah Lingkungan, kegiatan ini diharapkan Felicitas Deru Dewanti menjadi ajang mengaktualisasikan karya mahasiswa dalam produk yang bervariasi sesuai potensi masing-masing.
Dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, protokol kesehatan secara ketat diterapkan pada Bootcamp Kewirausahaan ini. Seluruh partisipan Bootcamp wajib melakukan tes swab antigen yang disediakan oleh panitia.
Bahkan ketika ada peserta yang dinyatakan reaktif, maka tidak diizinkan untuk mengikuti kegiatan meskipun telah dinyatakan negatif pada swab berikutnya. Seluruh partisipan juga diwajibkan memakai masker dan menggunakan hand sanitizer yang telah diberikan. Pengaturan tempat duduk juga ditentukan berdasarkan kelompok, yaitu maksimal berjumlah lima orang dalam satu meja.
Pemberlakuan aturan ini sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19 saat atau pasca acara ini berlangsung.
“Ya ini kita harus sangat berhati-hati di saat pandemi seperti ini juga. Tadi juga dilakukan swab supaya saat berkegiatan tetap aman, tidak ada yang menjadi pembawa virus,” ujar Sri Wiyatiningsih, dosen pendamping kegiatan.
Kegiatan Bootcamp diharapkan memberi manfaat berupa keterampilan kepada Mahasiswa agar siap berwirausaha dan memberikan pandangan prospek ide-ide kreatif untuk berwirausaha.
Sehingga, semasa melakukan Bootcamp, peserta tak hanya dihadapkan oleh narasumber profesional. Namun, mereka juga dihadirkan coach untuk mendampingi dalam proses mentoring. Pendampingan dilakukan secara langsung dengan mendiskusikan permasalahan yang dimiliki masing-masing tim dan dipecahkan bersama.
“Peserta cukup antusias walau awalnya memang terlihat bingung karena ini hal yang baru. Tapi kita diskusikan bersama apa yang menjadi kebingungan itu dan terbukti di akhir acara saat melakukan pitching mereka sudah mulai paham,” jelas Didik Khoirul, salah satu coach asal Inkubator Bisnis Technopark (IBT).
Peserta juga dibimbing untuk mengembangkan model bisnis yang sudah mereka rencanakan dengan menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama Bootcamp.
“Seharusnya memang saat pandemi kegiatan dianjurkan online, tetapi kegiatan offline juga bisa dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Impact-nya juga berbeda jika dilakukan full online. Dalam kegiatan offline, kita bisa mengerti permasalahan yang dihadapi dengan mempelajari mimik wajah dan gerak-gerik peserta. Sehingga bagi kami (Coach-Red) menjadi lebih mudah untuk menentukan cara pembelajaran yang efektif,” tambahnya.