Belanja secara online, konsultasi dokter dengan telemedicine, bertransaksi dengan bank menggunakan banking online, mengganti uang fisik dengan menggunakan layanan e-commerce dan lain sebagainya.
Pekerja kantor melakukan rapat atau pertemuan juga dengan cara daring, beribadat secara daring, demikian juga kursus kursus ketrampilan bahkan olah raga.
Kita yang mulanya gaptek, tidak terlalu peduli dengan kebutuhan akan penggunaan tehnologi, dipaksa untuk melek tehnologi. Dipaksa belajar supaya mampu mengoperasikan applikasi.
Tulisan ini akan mencoba mengelaborasi dampak positif pandemi dari aspek pendidikan dan kesehatan.
Aspek Pendidikan.
Munculnya pandemi merubah pola perilaku kita. Banyak aktivitas yang semula kita lakukan secara fisik, artinya tatap muka, sekarang kita lakukan secara daring.
Mau tidak mau, kita dipaksa untuk menggunakan tehnologi internet. Sekolah yang semula diselenggarakan dengan metode tatap muka, sekarang beralih ke tatap layar.
Hal ini menuntut kemampuan siswa, guru dan orang tua dalam mempergunakan tehnologi digital, yang selama ini belum familiar mereka gunakan.
Jadi pandemi mempercepat terjadinya transformasi digital, sebab pengguna menjadi melek tehnologi.
Selain itu, untuk mempermudah penyelenggaraan pendidikan daring, muncul platform program pembelajaran online.
Belajar mandiri menyebabkan siswa peserta didik menjadi lebih kreatif, sebab harus mencari sendiri tambahan informasi yang mendukung proses belajar mereka.
Di samping itu, dengan metode belajar daring, siswa menikmati metode belajar yang variatif, sebab tidak harus melulu duduk di bangku dalam ruangan kelas seperti yang selama ini terjadi.
Munculnya kursus kursus online yang memudahkan proses belajar juga banyak membantu dalam masa pandemi ini.
Di pihak guru, dituntut untuk kembali belajar dan menemukan metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa.