Keripik Tempe Sebagai Penopang Hidup
Nor Lailla SE., MM, Dosen FEB UMJ / Mahasiswa UNJ Ilmu Manajemen
TRIBUNNEWS.COM - Sepanjang jalan H. Aom Rt 9 Rw 8 di Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru , merupakan kawasan padat penduduk. Namun ditengah ramainya kawasan tersebut terdapat kelompok usaha rumahan yaitu keripik tempe. Sebelum munculnya usaha keripik tempe, kawasan tersebut di kenal dengan usaha tempe.
Namun seiringnya penjalanan waktu banyak pelaku usaha tempe beralih menjadi usaha keripik tempe dengan bahan utama yang sama yaitu kedelai. Masing – masing pelaku usaha tersebut memiliki cara dan strategi masing – masing dalam memasarkan produknya, namun apabila di kembangkan dengan baik akan meningkatkan perekonomian bagi pelaku usaha.
Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan peningkatan usaha ekonomi bagi pemilik usaha yaitu, dengan melakukan strategi pasar dalam meningkatkan income penjualan.
Produk keripik tempe yang tersedia saat ini mayoritas dengan rasa original, sehingga tidak ada alternatif lain bagi konsumen untuk membeli dengan varian rasa yang berbeda. Pelaku usaha perlu menciptakan produk dengan jenis varian rasa yang berbeda sehingga dapat memenuhi berbagai selera konsumen.
Kemasan yang ditawarkan pun masih menggunakan kemasan plastic biasa, mereka berasumsi bahwa kemasan akan mempengaruhi kenaikan harga keripik tempe, justru sebaliknya dengan kemasan yang menarik akan mempunyai nilai lebih terhadap produk tersebut.
Fungsi kemasan yang menarik juga sebagai pelindung isi dari produk tersebut. Namun demikian produk ini memiliki keunikan produk karena belum banyak di Jakarta dengan jenis usaha produk keripik tempe.
Harga keripik tempe yang ditawarkan pun mampu bersaing dengan pelaku usaha sejenis, masing – masing sudah menentukan harga produknya untuk tiap kemasan yang mereka produksi, sebaiknya harga yang ditawarkan untuk setiap produk tidak terlalu tinggi maupun tidak terlalu rendah, dengan tujuan agar konsumen tetap tertarik dengan produk dan agar usaha tidak merugi tambahkanlah keuntungan dengan sesuai agar usaha keripik tempe dapat terus berpoduksi dan berkembang.
Dengan mempertimbangkan harga produk pemilik usaha juga penting memperhatikan kualitas produk dalam menentukan harga jual.
Tempat atau lokasi fisik yang berada di kawasan kecil bukan merupakan kendala dalam menjual suatu produk, Di era digital ini pelaku usaha dapat memanfaatkan daftar lokasi bisnis yaitu menambahkan lokasi bisnis di Google Maps agar konsumen lebih mudah menemukan lokasi usaha keripik tempe yang berada di kawasan Jl. H. Aom. Masih lemahnya pengetahuan tentang marketing digital sehingga belum semua usaha menggunakan fasilitas tersebut, sehingga masih mengandalkan penjualan secara offline.
Dengan memanfaatkan teknologi digital marketing dapat membantu menjangkau luas target pasar. Untuk usaha dengan skala kecil dapat memanfaatkan social media seperti Facebook, Whatsapp dan Instragram, serta dapat menjual produk pada Marketplace, selain mudah dan gratis, transaksi di Marketplace sangat pesat dan ini adalah market potensial untuk menjual produk secara online.
Kegiatan promosi merupakan kegiatan bisnis yang bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada banyak orang. Para pelaku usaha rumahan dapat mempromosikan produk keripik tempe dengan berbagai media yang dapat digunakan seperti website, media sosial, radio, televisi, digital ads, video online atau audio online.
Dengan mempromosikan produk keripik tempe secara tepat, memberikan daya tarik dalam memasarkan produk maka kawasan Jl. H. Aom akan menjadi daerah yang dikenal dengan produk usahanya.
Bukti fisik salah satu usaha adalah logo, Walaupun sudah ada beberapa pemilik usaha yang sudah menggunakan logo tetapi masih banyak di kawasan tersebut yang belum memiliki logo bagi usahanya.
Sehingga masih sulit untuk mengindentifikasi usaha yang berada di kawasan tersebut. Para pelaku usaha memiliki ciri khas rasa masing – masing produksi keripik tempenya namun tetap harus memperhatikan logo bagi usahanya, dengan adanya logo untuk mengidentifikasi suatu usaha, atau bisa juga membranding sebuah produk dari bisnis usaha keripik tempe agar lebih menarik.
Hal yang tidak kalah penting dalam proses usaha tersebut adalah Sumber Daya Manusia, keterampilan SDM dalam pengolahan produk akan berpengaruh terhadap hasil dari keripik tempe tersebut.
SDM yang sudah terlatih dan mampu mengolah bahan baku menjadi outputnya keripik tempe, diharapkan dapat membuka usaha sejenis sehingga usaha keripik tempe semakin menggurita di wilayah tersebut.
Namun, hal terpenting dalam sebuah process yaitu konsistensi. Ketika konsumen sudah melihat produk keripik tersebut kemudian membelinya maka selanjutnya pemilik usaha harus konsisten terhadap produk maupun pelayanannya. Proses pemilihan bahan baku yang berkualitas, pencampuran bahan baku , proses penjemuran, pemotongan agar tidak terjadi kerusakan pada produk serta pada saat menggoreng produk keripik tempe tersebut.
Teknik menggoreng dengan tidak tepat akan mengakibatkan warna keripik tersebut tidak menarik atau kemungkinan lain hancur akibatnya produk tidak layak untuk dijual kepada konsumen. Untuk Itulah pentingnya memperhatikan dari awal proses produksi sampai dengan mengemasan produk keripik tempe sehingga hasil yang di dapat optimal.
Usaha di kawasan tersebut dapat berkembang dengan baik sehingga dapat menigkatkan pendapatan bagi para pelaku usaha di kawasan tersebut dengan memperhatikan beberapa strategi yang telah di uraikan di atas, dan juga adanya kerjasama dengan berbagai pihak terkait dengan pemasaran, permodalan dan Izin Produksi Industri Rumah Tangga (PRIT) dan label halal untuk produk keripik tempe. Harapan kedepan kawasan tersebut menjadi kawasan central untuk pembelian oleh – oleh khas wilayah Jakarta Selatan.