Rakyat nyaris murka dan mendesak Kapolri untuk membubarkan Satgassus yang ditengarai sebagai benteng pertahanan utama Sambo ini, yang tak lain adalah Satgassus.
Lalu secepat kilat, Kapolri Listyo Sigit Prabowo pun membubarkan Satgassus yang diketuai oleh Sambo ini, dan mengembalikan semua tugas Satgassus ke satuan kerja Polri yang menangani berbagai macam kasus permasalahan sesuai tupoksinya masing-masing.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memberikan alasan pembubaran atau pemberhentian Satgassus ini di antaranya adalah karena faktor efektifitas kinerja organisasi.
Baca juga: SOSOK 3 Polisi yang Dipecat dari Polri Terkait Kasus Ferdy Sambo: Chuck Putranto-Baiquni Wibowo
Kitapun kemudian bertanya-tanya, lantas bagaimana pertanggung jawaban setelah dibubarkannya Satgassus ini?
Hal apa saja yang dulu pernah dilakukan oleh Satgassus ini?
Bagaimana bisa ada sebuah lembaga yang super kuasa berada di dalam institusi Polri dan tidak bertanggung jawab pada Presiden atau setidaknya pada Menko Polhukam yang juga merupakan Ketua Kompolnas?
Bagaimana pula bisa, sebuah lembaga di tengah insitusi Polri bisa berdiri dengan tanpa alokasi dana dari pemerintah, dan disuruh sendiri mencari dana, adakah pertanggung jawabannya?
Untuk dan demi apa serta siapakah Satgassus selama ini didirikan dan bekerja melakukan tugasnya?
Arus balik nampaknya mulai terjadi, kuasa hukum Brigadir J, yakni Kamarudin Simanjuntak dan mantan kuasa hukum Bharada E, yakni Deolipa Yumara mulai dipolisikan oleh mereka yang menamakan Aliansi Advokat Antihoax, atas dugaan penyebaran informasi bohong atau hoax, terkait kasus pembunuhan Brigadir Joshua.
Penanganan kasus pembunuhan berencana terhadap almarhum Brigadir Joshua nampaknya semakin runyam, banyak kendala, mempertontonkan kuasa Sambo yang tiada habis-habisnya, meski Satgassus yang ditengarai jadi benteng kedigdayaan Sambo telah dibubarkan.
Kita pun kembali bertanya-tanya, masih adakah benteng kekuatan lain yang menopang Sambo, hingga ia masih terlihat begitu digdaya, sampai-sampai alasan pelecehan sexual pada Sang Putri yang sudah pernah dihapus, kini mulai diungkapkan kembali oleh berbagai lembaga?
Kekuatan lain itu nampaknya bukan hanya lembaga atau institusi, melainkan juga bisa jadi personal (orang kuat tanpa ma'ruf) yang sepertinya pernah ikut andil memperluas Sayap-Sayap Imperium Sambo. Siapakah dia?
Kita semua sangat mencintai dan menyayangi Institusi Polri, terlepas dari apapun kelebihan dan kekuarangannya.
Dan sebagai bentuk simpati dan empati kita terhadap Institusi Polri, maka menjadi wajarlah jika kita ingin bertanya, hingga persoalan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang membuat masyarakat marah dari ke hari ini dapat segera dituntaskan, tidak secara transferan namun secara transparan.
Kita patut kasihan pada Polisi-Polisi kita yang masih baik-baik namun kecipratan hujatan gara-gara kasus Sambo ini bukan? Karenanya kasus ini harus segera dituntaskan secara gamblang dan memenuhi unsur keadilan hukum dan masyarakat. Semoga Tuhan terus melindingi bangsa ini dari malapetaka. Aamiin...(SHE).