Oleh: MH Said Abdullah
Ketua Badan Anggaran DPR
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi kelam terjadi pada liga sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang saat pertandingan Arema Malang dan Persebaya Surabaya.
Seperti terberitakan hari ini 157 orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya dalam perawatan medis.
Ingat jangan pernah ada sepakbola mengorbankan nyawa manusia.
Sunguh kita menyesal dan penyesalan memang diakhir tragedi.
Andai semua pihak senantiasa disiplin menjalankan ketentuan induk sepak bola dunia, FIFA, barangkali tragedi tidak akan terjadi.
Sungguh sangat kita sayangkan, baru saja kita menorehkan prestasi dengan mengalahkan Tim Nasional Curacao dua kali.
Baca juga: Wagub Jatim Sampaikan Data Terbaru Korban Kerusuhan di Kanjuruan Sesuai Data Dinkes Malang
Prestasi ini patut kita syukuri karena Tim Nas Curacao menempati rangking FiFA 84, sedangkan Timnas Indonesia diperingkat 152. Mereka jauh diatas kita.
Timnas PSSI U 17 juga makin menunjukkan perfomanya yang baik menghadapi babak kualifikasi Piala Asia U17.
Kami di DPR selalu mendukung ketbutuhan anggaran dan langkah langkah PSSI serta Kemenpora ketika meminta persetujuan naturalisasai sejumlah pemain muda berbakat, dan masuk menjadi skuad pada sepak bola tanah air.
Tragedi pilu di kanjuruhan kemarin, 1 Oktober 2022 ini benar-benar memukul gelanggang sepak bola nasional.
Bahkan menjadi deretan tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepak bola dunia. Kita patut malu, dan harus instrospeksi mendalam.
Karena hal ini saya;
1. Turut duka yang mendalam terhadap para korban, baik yang meninggal maupun yang menjalani perawatan kesehatan.