Itulah cara Hasan menghadirkan audio-visual dalam deretan teks buku.
Dengan men-scan barcode pembaca akan dihubungkan ke tautan video yang diambil sendiri oleh Hasan.
Video-video yang sangat menarik dari aktivitas mengawal Jokowi.
Misalnya video saat Jokowi menghadiri pawang rusa Istana Bogor yang mantu (halaman 61).
Ada juga video yang diambil dari medsos Presiden Jokowi: Welcome to Mandalika (halaman 166).
Lapangan Tembak
Tentang Hasan, bukan kebetulan, jika saya mengenal baik sosok dan kepribadiannya.
Bahkan saya mengenalnya sejak ia masih berpangkat letnan dua di korps baret merah.
Saya pun masih menyimpan foto kami berdua yang dikutip dengan kamera rol film tahun 1998 di lapangan tembak dekat kolam renang Cijantung, Jakarta Timur.
Tak hanya Hasan, tetapi juga teman seangkatan yang lain (Akmil 1993), termasuk senior-seniornya, seperti Maruli Simanjuntak, Richard Tampubolon, Iwan Setiawan (Akmil 1992), dan lain-lain.
Di antara koleganya, Hasan terbilang salah satu prajurit yang menyadari betul pentingnya sebuah catatan.
Tahu betul filosofi Yunani kuno yang menyebutkan : Verba Volant Scripta Manent. Segala yang terucap akan sirna, yang tertulis akan abadi. Itu pula yang ia lakukan saat bertugas sebagai “jaguar” pengawal Arjuna (sebutan untuk Presiden).
Mandalika yang Pertama
Buku “Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara” ini dibagi menjadi empat bagian.
Bagian Satu: Nusantara Barat. Isinya, 19 tulisan pengawalan Jokowi di wilayah Indonesia Barat.
Bagian Dua: Nusantara Tengah. Isinya, pernak-pernik pengawalan di Indonesia Tengah.