News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Skenario Konflik Sesudah Serbuan Hamas 7 Oktober 2023

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina mengeluarkan jenazah dari reruntuhan bangunan pasca serangan udara Israel di kamp pengungsi Jebaliya, Jalur Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. (AP Photo/Ramez Mahmoud )

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Militer Israel nyaris tanpa henti selama 24 jam membombardir sasaran-sasaran di Jalur Gaza.

Gedung-gedung tinggi yang disebut jadi tempat persembunyian kelompok Hamas dirobohkan menggunakan bom pembongkar bunker.

Pemandangan gedung-gedung tinggi runtuh seperti rumah kertas, nyaris jadi pemandangan harian di Jalur Gaza.

Hasilnya memang kehancuran dan kengerian yang sulit dipercaya. Bombardemen itu juga menimbulkan korban jiwa begitu banyak di kalangan warga sipil Palestina.

Bayi, anak-anak, perempuan, orang lanjut usia, paramedis, jurnalis, bergelimpangan tak bernyawa. Korban jiwa di Palestina, terutama Jalur Gaza, sudah melewati angka 2.000 orang.

Kini, tidak ada satu jengkal pun wilayah di Gaza yang aman. Setiap saat dan kapanpun bom Israel bisa mengubur penduduk Gaza.

Baca juga: Skenario Terburuk, Jalur Gaza Jatuh ke Tangan Israel

Baca juga: Serangan Hamas Jadi Petaka Besar buat Jalur Gaza 

Kemarahan Israel tampak begitu luar biasa sesudah Hamas menggempur masuk wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

Mereka meluapkan lewat serangan udara bertubi-tubi ke Jalur Gaza, yang belum pernah terjadi sejak negara itu berdiri pada 1948.

Di darat, militer Israel menyiagakan 350.000 tentara dan pasukan cadangan baik di perbatasan Gaza maupun Tepi Barat dan perbatasan Israel-Lebanon dan Israel-Suriah.

Invasi darat tinggal menunggu hari. Ribuan tank, ranpur lapis baja, artileri, dan peralatan pendukungnya menunggu perintah serbu.

Israel menetapkan target memusnahkan Hamas selamanya, lewat jalan menguasai Jalur Gaza yang selama ini dikontrol kelompok itu.

Langkah pertama selain serangan balasan udara, Israel menghentikan secara total pasokan listrik, air, akses logistik pangan dan medis ke Gaza.

Warga Palestina berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur dan rusak di pusat kota Khan Yunis yang dibombardir hebat di Jalur Gaza selatan setelah penembakan Israel semalaman, pada 10 Oktober 2023. (KATA KHATIB/AFP)

Nah, melihat situasi ini, seperti apa skema konflik berikutnya jika invasi darat, laut, dan udara dilakukan Israel ke Gaza?

Dilihat dari indikasinya, terjadi aksi-aksi sporadis di perbatasan Israel-Lebanon. Kelompok Hezbollah Lebanon menembakkan roket ke wilayah Israel.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini