News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Kontroversi Rematch Canelo vs Bivol?

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dimitry Bivol vs Lyndon Arthur

OLEH: M. Nigara

BELUM LAGI LAGA JUARA dunia Light Heavyweight WBA, Dimitry Bivol vs Lyndon Arthur berlangsung di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (23/12/23) malam, tantangan baru sudah muncul. Saul Canelo Alvarez, juara dunia sejati /Super Middleweight_, sudah melemparkan tantangan rematch dengan Bivol.

Keduanya sudah bertemu di T. Mobile Arena, Paradise, Las Vegas, Nevada, Amerika (7/5/22). Canelo dari Super Middleweight (76,2 kg) ke Light Heavywright (79,4 kg), memburu gelar WBA Bivol. Hasilnya juga sudah kita ketahui Canelo kalah angka 115-113.

Melihat angka itu, banyak pakar bereaksi miring. Mereka seperti koor dalam paduan suara, menyebut bahwa empat ronde awal jelas Canelo menang. Tapi data dari CompuBox Bivol memenangkan seluruh ronde.

Canelo menurut ESPN, juga protes. "Cacatan saya, dia (Bivol) hanya menang 4-5 ronde saja, selebihnya, saya yang memenangkan pertarungan," katanya. Untuk itu, sejak awal Canelo sudah menyatakan keinginan rematch.

Sementara itu, tidak sedikit pula pakar yang menyebut Bivol memang pantas memenangkan pertarung. Kontroversi itu masih terus bergulir hingga hari ini, hingga akhirnya Canelo melemparkan tantangan baru.

Super Menengah
Kubu Bivol diwakili manajernya, Vadim Kornilov, seperti dikutip Boxing News, pihaknya setuju untuk pertarungan ulang. "Tapi dengan satu syarat, pertarungan di kelas super menengah (76,2 kg) saja. Tidak ada gunanya bertarung di kelas Bivol. Dia (Canelo) sudah kalah, " katanya seperti sedang menyindir juara sejati Super Middleweight itu.

Bagi Abel Sanchez, pelatih Canelo, petinjunya tidak masalah berlaga di kelas mana pun. "Ini bukan soal Super Middleweight atau Light Heavyweight, tapi ini soal mau atau tidak, berani atau tidak!" balas Sanchez.

"Pertarungan yang hebat. Lepas Bivol yang telah menang, namun bagi saya Canelo jelas merupakan petarung yang lebih besar, petarung yang lebih kuat. Jadi Anda harus tahu bahwa rencana pertarungan ulang berbeda dengan pertarungan awal. Jika saya memiliki dia, saya mau dia main di 76,2 kg. Tetapi semua orang harus mencoba apa yang harus mereka coba,” kata Roy Jones Jr. kepada Boxing Social.

Pemilihan tantangan untuk rematch itu juga bukan tanpa kontroversi. Kubu David Benavidez, juara dunia interim WBC yang telah memenangkan pertarungan atas Demetrus Andrade (25/11/23), sesungguhnya punya hak mandatory Fight (pertarungan wajib) dengan Canelo.

Sebelum laganya yang ke-28 (28 (24)- 0- 0, Benavidez -belum pernah terkalahkan hingga kini-, sudah mengingatkan Canelo dan WBC tentang mandatory itu. Mauricio Sulaiman, Presiden WBC sendiri sudah menyinggung masalah itu.

Tapi, kubu Canelo malah menantang kembali Bivol. Bagaimana akhir segalanya? Kita simak terus kontroversi Canelo.....
Semoga bermanfaat...

*M. Nigara, Wartawan Tinju Senior dan Komentator tvone

Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong (STY) bersama M Nigara, wartawan senior sepakbola (dok pribadi)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini