News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Wawancarai Vladimir Putin, Tucker Carlson Bakal Guncang Publik Amerika

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tucker Carlson saat masih jadi pembawa acara di saluran televisi Fox News milik grup konglomerasi media Rupert Murdoch, News Corp. Ia didepak dari Fox News pada 2023, dan sejak itu berkarya lewat web pribadi dan media sosial, terutama platform X.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Sebuah kejutan akan diwujudkan Tucker Carlson. Sosok ini sangat popular di AS, sebagai presenter stasiun televisi besar Fox News.

Dia seorang kolumnis video yang sangat kritis, dan punya pandangan cukup konservatif. Kritik-kritiknya sangat tajam ke pemerintahan Demokrat, terutama belakangan ke Presiden Joe Biden.

Tucker Carlson mengumumkan telah mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin di sebuah lokasi di Moskow. Ini sejarah bagi media AS, dan media barat sejak perang pecah di Ukraina.

Bagi Vladimir Putin juga sejarah untuk pertama kalinya bersedia diwawancarai jurnalis barat, dan yang beruntung adalah Tucker Carlson.

Kehadiran Tucker Carlson terendus sejak kemunculan pertamanya di Bandara Moskow. Lalu muncul lagi saat ia menonton pertunjukan di Bolshoi Opera.

Spekulasi langsung mengarah, Carlson muncul di Moskow untuk menemui Vladimir Putin. Konfirmasinya ditayangkan di akun X-nya, Rabu (7/2/2024) WIB.

Baca juga: Gagal Depak Panglima Zalushny, Zelensky Lapor ke AS Keputusan Sudah Bulat

Baca juga: Mengapa Kiev Tembak Pesawat Rusia Angkut Tahanan Perang Ukraina?

Video pendek penjelasannya telah ditonton 94 juta pemirsa sejak tayang hingga Kamis (8/2/2024) WIB.

Isi wawancara Tucker Carlson dengan Vladimir Putin ditunggu banyak orang, termasuk elite politik militer AS dan barat.

Kekuatan wawancara ini tampaknya akan mengguncang perspektif masyarakat barat tentang jalannya perang di Ukraina.

Carlson dalam penjelasannya mengatakan, ia memutuskan mewawancarai Vladimir Putin untuk tugas profesionalnya, serta untuk memberi tahu orang Amerika tentang realitas konflik di Ukraina.

“Kami berada di Moskow malam ini. Kami di sini untuk mewawancarai Presiden Rusia, Vladimir Putin,” kata Carlson dalam video yang diposting ke platform X.

“Inilah alasan kami melakukannya. Pertama, karena itu tugas kita. Kami berada di bidang jurnalisme. Tugas kami adalah memberi tahu orang-orang,” lanjut Carlson yang telah keluar dari Fox News.

Menurut Carlson, kebanyakan orang di Amerika tidak mendapat informasi benar tentang konflik di Ukraina, dan tidak tahu apa yang terjadi di wilayah tersebut.

Konflik di Ukraina menurutnya adalah bencana kemanusiaan yang telah membunuh seluruh generasi warga Ukraina.

Komentatoor senior di AS itu menambahkan, konflik tersebut juga telah mengubah aliansi militer dan perdagangan global.

Ia menekankan timnya mengeluarkan biaya sendiri untuk perjalanan ke Rusia untuk mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami sendiri yang membiayai perjalanan ini. Kami tidak mengambil uang dari pemerintah atau kelompok mana pun," tegas Carlson dalam video tersebut.

Wawancara dengan Putin akan tersedia secara online secara gratis, kata Carlson, seraya menginformasikan Elon Musk berjanji tidak akan menyembunyikan wawancaranya di X.

Tucker Carlson menyindir jurnalis AS dan barat seperti tidak mau repot-repot mewawancarai Vladimir Putin.

Carlson menekankan, dia juga telah meminta wawancara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang dia harap akan disetujui.

Kepada senbuah media Swiss tahun lalu, Tucker Carlson telah lama berencana mewawancarai Vladimir Putin, namun pihak berwenang AS mencegahnya melakukannya.

Carson mendapatkan ketenaran sebagai pembawa acara bincang-bincang politik malam Tucker Carlson Tonight di Fox News, disiarkan dari 2016 hingga 2023.

Setelah Fox News tiba-tiba mengakhiri kontraknya, Carlson mulai menjalankan Tucker Carlwon Show di akun X.

Presiden AS Donald Trump (kanan) menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama KTT G20 di Osaka pada 28 Juni 2019. (Brendan Smialowski / AFP)

Selama karirnya, Carlson telah melakukan wawancara dengan mantan Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, Presiden Argentina Javier Milei dan politisi lainnya, serta dengan selebriti ternama dunia.

Dari Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan alasan mengapa Presiden Rusia Vladimir Putin setuju untuk diwawancarai Tucker Carlson.

Di mata Putin dan Kremlin, Tucker Carlson dianggap mempertahankan posisi yang berbeda dari jurnalis barat lainnya.

“Sikapnya sama sekali tidak pro-Rusia dan juga tidak pro-Ukraina – melainkan pro-Amerika,” kata juru bicara tersebut.

“Tetapi setidaknya ini berbeda dari pendirian semua media tradisional Anglo-Saxon,” imbuh Peskov

Meskipun Peskov mengonfirmasi Carlson mewawancarai Putin dalam pertemuan pribadi pada Selasa (6/2/2024) waktu Moskow, dia menahan diri untuk memberikan rincian lebih lanjut.

“Bagaimanapun, itu adalah wawancaranya (Carlson), jadi biarkan dia membagikan semua detailnya ketika dia siap untuk mempublikasikannya,” kata Peskov.

Dia juga menolak mengungkapkan rincian tentang langkah-langkah keselamatan dan keamanan apa pun yang mungkin diambil selama pertemuan antara Putin dan Carlson.

Tucker Carlson terbang dari AS ke Turki, sebelum melanjutkan perjalanan ke Moskow pada Kamis pekan lalu.

Keberhasilan Tucker Carlson menemui Putin ini dikomentari sejumlah jurnalis senior jaringan media AS. Mereka mengungkapkan kekesalannya ke Moskow.

“Kami telah mengajukan beberapa permintaan ke Kremlin dalam 18 bulan terakhir. Selalu ada jawaban 'tidak' bagi kami,” tulis wartawan BBC Steve Rosenberg di platfom X.

Ia membantah klaim Carlson sebelumnya tidak ada jurnalis barat yang mau mewawancarai pemimpin Rusia tersebut.

Christiane Amanpour dari CNN juga mengklaim jaringannya meminta wawancara dengan Putin sejak meningkatnya konflik Ukraina pada Februari 2022.

“Ini tidak masuk akal – kami akan terus meminta wawancara, seperti yang kami lakukan selama bertahun-tahun,” tambahnya.

Penjelasan Dmitry Peskov tentang alasan Vladimir Putin menerima Tucker Carlson menjelaskan segalanya.

Moskow melihat secara nyata realitas media Anglo-Saxon yang begitu menyudutkan Rusia, serta terus menarasikan kesalahan pada Rusia ketika menyerang Ukraina.

Jaringan besar media televisi seperti CNN, ABC, NBC, News Corp milik miliarder Rupert Murdoch, serta berbagai media di Inggris dan Eropa Barat, berperilaku sejalan dengan propaganda AS dan NATO.

Segala langkah Rusia adalah salah dan harus dihukum, sementara sikap Ukraina harus dibela, dan Rusia harus kalah dalam peperangan.

Putin merasa tidak mendapatkan keseimbangan pandangan, dan media-media barat pada umumnya jadi mesin pembunuh lain terhadap Rusia.

Di sisi lain, Tucker Carlson dianggap satu di antara segelintir komentator politik paling berpengaruh di AS, dan mampu mengartikulasikan suara asli kepentingan masyarakat AS.

Dia tidak pro-Rusia maupun pro-Ukraina, juga dalam berbagai komentarnya menyuarakan kritik sangat tajam atas campur tangan militer AS di Ukraina.

Sementara persoalan domestik AS jauh lebih membutuhkan perhatian dan dana, di sisi lain pajak rakyat AS oleh elite Gedung Putih dan Kongres AS digelontorkan untuk mendanai perang di Ukraina.

Dalam konteks inilah, Vladimir Putin melihat ada kesempatan sangat bagus lewat Tucker Carlson untuk menjelaskan posisi Rusia dalam perang Ukraina di hadapan masyarakat AS.

Vladimir Putin tidak melihat Tucker Carlson sebagai pribadi yang pro-Rusia, sekalipun pandangan-pandangannya banyak yang sejalan dengan Moskow.

Sebagai jurnalis yang kini bebas dan berkreasi lewat situs pribadinya TuckerCarlson.com dan media sosial, kita mungkin akan melihat wawancara yang fair dengan Vladimir Putin.

Tucker Carlson mungkin juga akan mempertanyakan isus-isu sensitif, dan kita akan melihat bagaimana Putin menjelaskannya di depan kamera.

Ini perkembangan menarik, yang bisa saja mengguncang masyarakat AS serta bakal mengubah pandangan dan dukungan mereka atas peran AS dalam perang di Ukraina.

Jaminan Elon Musk yang tidak akan menyensor hasil wawancara Tucker Carlson dengan Vladimir Putin, bisa meledakkan tayangannya di akun X, Kamis (8/2/2024) waktu Amerika.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini