Kehadiran pendamping yang ceria seperti ini juga semakin menambah keseruan perjalanan rafting.
Perjalanan ini awalnya terasa aman dan menyenangkan, namun tiba-tiba ban yang penulis naiki tersangkut, menyebabkan penulis dan semua orang di ban itu terbalik dan tertimpa oleh ban.
Sungguh panik yang luar biasa ketika hal itu terjadi. Rasanya seperti tenggelam dan sulit bernapas karena ban yang cukup berat dan aliran arus yang deras.
Meskipun demikian, penulis berusaha untuk berpikir jernih dan keluar dari bawah ban itu dengan harapan bisa mencapai permukaan air untuk mengambil sedikit oksigen.
Sayangnya hal itu tidak terwujud. Setelah penulis keluar dari bawah ban, ternyata penulis malah terdorong dan hanyut terbawa arus. Jantung jelas semakin berdegup kencang dan mencari pegangan yang cukup kuat untuk dipegang.
Walaupun bisa berenang tapi penulis sadar bahwa tidak mungkin berenang melawan arus yang begitu kuat, yang ada penulis bisa semakin hanyut dan terbawa jauh lagi.
Akhirnya, penulis menemukan sebatang ranting pohon yang panjang di tengah arus dan berhasil menggapainya.
Penulis langsung memegangnya erat-erat dan berharap bahwa ranting itu cukup kuat untuk menahan diri ini dari arus yang kuat ini.
Penulis segera berteriak meminta bantuan kepada pendamping yang sudah bergerak mendekati. Salah satu dari mereka akhirnya mencapai penulis dan membantu menopang tubuh penulis ke tepi.
Kemudian, ban dari kelompok teman yang lain datang menghampiri. Wajah mereka terlihat sangat khawatir, namun penulis merespon dengan tawa yang membuat mereka terheran-heran.
Meskipun kejadian itu terasa menegangkan, tapi ketika diingat kembali, rasanya juga sedikit lucu.
Penulis merasa bersyukur karena akhirnya selamat dan bisa tertawa menghadapi insiden tersebut. Lalu perjalanan pun dilanjutkan, menghadapi keseruan tantangan-tantangan di depan yang menanti.
Sampai akhirnya tiba di hilir sungai dan disambut oleh dua teman penulis yang tidak ikut bermain rafting.
Setelah tiba di hilir semuanya disuguhkan oleh gorengan dan minuman untuk dinikmati.
Kemudian, penulis dan teman lainnya saling berbagi cerita dan pandangan mengenai pengalaman rafting ini. Semua peringatan yang diberikan sebelumnya ternyata benar-benar terjadi.
Penulis dan kedua rekannya yang berada di ban yang sama tadinya mengalaminya; sandal yang penulis pakai hanyut, sepatu yang temannya pakai hanyut, dan handphone milik temannya mati karena kemasukan air.
Semuanya hanya bisa tertawa dan menikmati momen ini dengan penuh rasa syukur karena semuanya kembali dengan selamat.
Perjalanan pulang tidak dilakukan secara bersama-sama seperti awal berangkat ke tempat rafting ini, namun secara terpisah karena ada beberapa orang yang memiliki kepentingan lain untuk dikejar.
Sepanjang perjalanan pulang penulis menyadari bahwa hal ini akan menjadi momen yang tak terlupakan.
Keseruan perjalanan ini tidak hanya memberikan pengalaman petualangan yang mendebarkan tetapi juga mengajarkan penulis tentang keberanian, kerja sama, dan menghargai keindahan alam.
Jadi buat Anda yang masih bingung mencari destinasi wisata pada libur singkat ini, cobalah untuk kunjungi dan ciptakan momenmu sendiri di Kalibaru Adventure.
Ajaklah keluarga, teman, atau rekan kerja Anda untuk merasakan sensasi rafting yang luar biasa ini!