KAESANG Pangarep kian aktif melakukan manuver politik. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini telah menemui pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Ketua Umum Partai Golkar. Dalam waktu dekat, Kaesang berencana bertemu Puan Maharani.
Putra bungsu Presiden Jokowi ini belum memutuskan apakah maju dalam Pilkada di Jawa Tengah atau Jakarta.
Sebelumnya, Kaesang santer dikabarkan akan berduet dengan Anies Baswedan di Jakarta. Namun Anies sepertinya tidak serius menanggapi langkah catur politik Kaesang. Kaesang juga sempat digosipkan akan berpasangan dengan Budi Djiwandono, keponakan Prabowo. Namun wacana hilang setelah dibantah pihak Budi.
Kabar teranyar, Kaesang akan berduet dengan bos jalan tol Jusuf Hamka di Jakarta.
Untuk Pilgub Jawa Tengah, Kaesang dirumorkan duet dengan Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Hasil survei Kaesang di Jateng tertinggi mengalahkan Luthfi yang disebut-sebut orang dekat Jokowi.
Pada gelaran Pilkada November 2024 ini, Kaesang yang belum genap berusia 30 tahun bisa mencalonkan diri. Adalah Putusan Mahmakah Agung Nomor 23 P/HUM/2024 yang memberi jalan bagi Kaesang.
Baca juga: Golkar Diduga Usulkan Duet Kaesang-Jusuf Hamka demi Dorong RK di Pilgub Jabar, Ini Kata Pengamat
Kaesang yang akan genap berusia 30 tahun pada 25 Desember 2024, kini bisa mencalonkan diri. Frase pelantikan dan pendaftaran yang diputuskan MA, mengubah jalan Kaesang.
Jokowi pun juga memberi doa bagi Kaesang jika hedak terjun menjadi kandidat kepala daerah.
Jika Kaesang jadi mengajukan diri sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur, maka pada helatan pilkada serentak pada 27 November 2024 nanti, ada dua putra dan menantu Jokowi yang berkontestasi.
Bobby Nasution sudah dipastikan akan maju di Pilgub Sumatera Utara yang diusung koalisi parpol pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres lalu.
Seandainya Bobby dan Kaesang terpilih, maka lengkap sudah anak dan menantu Jokowi menduduki tampuk kekuasaan di tingkat nasional dan daerah.
Gibran segera dilantik menjadi Wakil Presiden RI. Dinasti Jokowi sempurna jika Kaesang menjadi kepala daerah.
Namun perlu dicatat, saat jelang Pemilu 2024 lalu, Kaesang ramai disebut menjadi calon Wali Kota Depok. Baliho besar Kaesang terpampang jelas di Jalan Margonda Raya, jalan utama di Kota Depok.
Namun itu ternyata sekedar candaan Kaesang yang terlanjut dikomentari ramai berbagai kalangan. Publik juga mengenal Kaesang memiliki rasa humor cukup baik.
Pada Pilkada ini, manuver Kaesang zikzak dan sulit ditebak apakah ia serius maju atau sekedar bercanda seperti waktu di Depok.
Masyarakat mulai jengah disuguhi politik dinasti yang kian marak terjadi. Di berbagai daerah, anak kepala daerah, istri, sepupu atau kerabat ikut berkontestasi.
Politik dinasti melenakan dan memudahkan mereka yang berada di lingkar kekuasaan untuk meraih dan memperpanjang kekuasaan. Tidak ada yang salah apabila anak, istri atau kerabat dari tokoh yang sudah menjabat maju dalam helatan politik.
Seyogyanya, beri kesempatan pada generasi penerus untuk belajar, berlatih dan memakan asam garam terlebih dahulu di partai politik atau organisasi masyarkat.
Biarkan mereka menimba ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin. Politik penuh dinamika, drama serta tidak bisa hanya mendasarkan kecukupan usia.
Masyarakat bisa memilih siapa kandidat terbaik untuk mewakili aspirasinya. Tak peduli itu anak siapa.
Siapa pun kandidat yang terbaik, matang, berpengalaman serta sudah sering menyatu, mendengar dan melihat sendiri rakyatnya, maka mereka akan ada di hati rakyat.