Laporan Reporter Tribunnews Video, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Disela-sela kunjungan kerjanya, Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri untuk melakukan "blusukan" dengan mendatangi rumah warga yang mendapat Program Keluarga Harapan (PKH) di Jalan Arifin Ahmad, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Jumat (6/3/2015).
Bu menteri tanpa canggung langsung masuk ke dalam rumah warga yang sederhana dan terbuat dari papan itu.
Rumah pertama yang dimasuki Khofifah adalah rumah Hairani. Di dalam rumah itu sang menteri terlihat bercengkerama dan bercerita.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah bertanya kepada Hairani mengenai beberapa program seperti Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Tak lupa Mensos juga menyinggung perihal bantuan beras raskin yang diterima warga.
Hairani dengan polosnya mengatakan kepada menteri, kerap menerima bantuan beras raskin dalam kondisi rusak. Meski rusak, ia tetap mengkonsumsi beras itu.
Tidak jauh berbeda dengan pengakuan Hairani, Susilo, warga peserta PKH lainnya, mengaku menerima bantuan beras seberat 15 kg per dua bulan. Untuk mendapatkan beras itu ia harus membayar Rp 35 ribu perkarungnya.
Namun, beras itu pun terkadang tak mampu dibelinya, mengingat minimnya kondisi ekonomi dari keluarganya.
Terkait masih banyaknya keluhan warga tentang kualitas beras raskin, Mensos mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Badan Urusan Logistik (Bulog). Dia meminta warga untuk mengembalikan beras raskin bila kondisinya rusak.
Terobosan yang akan dilakukan oleh Kementerian Sosial terkait persoalan raskin itu adalah dengan melakukan evaluasi pengadaan beras raskin yang dilakukan oleh Bulog.