Laporan Reporter Tribunnews Video, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Dua orang ibu rumah tangga (IRT) yang ada disalah satu rumah indekos di kampung tua Bengkong Harapan Swadaya, RT 01/RW 05 terlibat cek-cok dan berakhir dengan penikaman, Selasa (28/4/2015).
Bahkan dari inseden ini, Sahara mengalami luka bacok dan mendapatkan enam jahitan dikepala belakang bagian kanan, yang ditikam oleh Siska yang merupakan tetangga kosannya sendiri.
Kepada Tribunnews.com Siska mengaku perselisihan antara mereka terjadi sejak kemarin, dimana anaknya yang masih berusia 1 tahun lebih telah dimarahi dan dipukuli anak Sahara yang usianya sudah diatas tiga tahunan.
"Sebenarnya saya gak mau campur, tapi anak saya dipukuli anak diatas usia 3 tahun. Dan yang palung saya kesal Sahara datang ke kamar saya dan marah-marah," kata Siska di Polsek Bengkong, Selasa (28/4/2015).
Siska juga mengaku dirinya sempat mengeluarkan sindiran pada tetangga sebelah kamarnya, namun hal itu dilakukannya untuk meluapkan kekesalan dirinya terhadap perlakuan kasar yang dikukan Sahara terhadap anaknya yg masih berusia setahun lebih itu.
"Saya sedang nyuapin anak saya. Dia datang sambil bawa pisau mau nusuk saya, masak saya tinggal diam," kata Siska lagi.
Namun ibu satu anak itu membantah dirinya telah menusuk Sahara. Ia mengaku tidak pernah menyentuh pisau yang melukai kepala Sahara sama sekali. "Periksa sidik jari saja pisau itu, saya siap. Sebab saya yakin bukan saya yang melakukannya," katanya menegaskan.
Berbeda dengan Sahara, kepada Tribunnews.com dirinya mengaku kalau dirinya datang ke rumah Siska untuk menasehatinya. Akan tetapi Siska malah menyerangnya dengan pisau yang berada di dapur kos-kosan mereka. "Saya hanya menasehatinya. Pisau itu memang milik saya, tapi dia yang mengambil di dapur. Lagian dapur kami itu, dapur bersama," katanya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bengkong Aiptu Hasmir membenarkan atas kejadian itu dan mengaku saat ini kasus teeaebut sudah ditangani pihak Polsek Bengkong.
"Masih kami periksa keduanya, termasuk sejumlah saksi mata lainnya," kata Hasmir.
Hasmir berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, karena masalah ini merupakan masalah anak-anak. "Orangtuanya hanya salah paham saja," ujarnya.