Laporan Reporter Tribunnews Video, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sehari sebelum jasad Angeline (8), bocah cantik yang dikabarkan hilang sejak 16 Mei 2015 lalu, ditemukan terkubur di dalam galian lubang tanah di pekarangan belakang rumahnya pada Rabu (10/6/2015) siang, ternyata telah dilakukan ritual terlebih dahulu oleh Kepala Sekolah SD Negeri 12 Sanur, Denpasar, Bali, tempat dimana Angeline bersekolah selama ini.
Hal tersebut disampaikan Wali Kelas Angeline, Putu Sri Wijayanti saat ditemui Tribun di depan rumah Angeline, di Jalan Sedap Malam No. 26, Sanur, Denpasar, Rabu (10/6/2015).
“Ada tanda firasat itu. Kita kan ngadakan ritual. Bapak (Kepala Sekolah) ngginiin (menyiramkan) air suci ke kamar tidurnya (Angeline) kan (sambil) manggil-manggil nama Angeline. Terus kita di luar mendengar suara ada ma.. ma.., lirih suaranya, suara anak kecil perempuan lembut,” ungkap Wijayanti.
Ia menambahkan, "Kita ndak tahu itu dia ada apa tidak. Kita dengan berusaha memanggil-manggil namanya kemarin itu, dipanggil-panggil ndak ada muncul. Kita rencanya nanti sore (Rabu) mau adakan ritual lagi, proses penarikan itu."
Sebelumnya, ujar Wijayanti, menurut orang spiritual tempat mereka bertanya kemarin, katanya sebelum tiga hari sudah akan ditemukan. Dan itu benar terbukti hari ini (Rabu) Angeline ditemukan, tetapi sudah tak bernyawa lagi.
“Sangat sedih sekali, ndak bisa bilang apa. Bila perlu (pelakunya) dihukum mati saja,” tegas Wijayanti sambil sesenggukan saat ditanya tanggapannya terkait ditemukannya Angeline dalam kondisi sudah meninggal.(*)