Laporan Wartawan Tribun Lampung, YOGA NOLDY PERDANA
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Sebanyak 32 mahasiswa asing dari berbagai Negara Asia maupun Eropa melakukan berbagai kegiatan pada acara Living Diversity yang dilaksanakan di Mall Boemi Kedaton. Acara tersebut merupakan puncak acara dari Entrevolution dari projek nasional AIESEC Lampung, yang sudah dilaksanakan sejak Dua bulan yang lalu.
Panitia Marketing acara Living Diversity Fannisya Alya Putri, mengatakan, rangkaian acara tersebut adalah berupa pertunjukan dari 32 mahasiswa asing seperti pengenalan kebudayaan , dan berbagai makanan khas dari berbagai Negara yang diwakilkan oleh mahasiswa tersebut. “Ke 32 mahasiswa asing tersebut diantaranya berasal dari Negara Ceko, Turki, India, Malaysia, Polandia, Portugal, Vietnam, Taiwan, Kazakhstan, Pakistam, Maroko, Mesir, Inggris, Amerika, Belanda, Swiss, Hungaria, Italia, dan Austria,”tutur Fannisya, Rabu (12/8/15).
Puluhan mahasiswa asing tersebut merupakan anggota dari AIESEC. AIESEC sendiri adalah organisasi kepemimpinan internasional yang sudah berada lebih di 126 negara di seluruh dunia. “Disini mereka datang datang ke Indonesia khususnya ke Lampung, untuk Go exchange’s dengan melakukan kegiatan volunteering dengan tema berupa entrepreneurship. Jadi beberapa kegiatan dari para mahasiswa asing tersebut di Lampung adalah, melakukan konferensi nasional, lalu mereka dilatih dengan Tiga Bahasan berupa Leadership. Enterpreneurship, dan culture,”jelas Fannisya.
Lalu mereka juga, Lanjut fannisya, melakukan visit keberbagai perusahaan di Lampung seperti perusahaan Coca-cola dan perusahaan kopi di Lampung, visit museum, workshop to School, dan masih banyak lagi. “Tujuan selanjutnya, mereka akan mempelajari hasil dari program yang mereka dapatkan di sini, dan akan mereka teliti kembali kelebihan atau kekurangannya agar bisa mereka terapkan dalam kehidupannya masing-masing disana,”katanya.
Mahasiswi Program AIESEC asal Belanda, Sanne, mengatakan, awalnya dia merasa susah untuk beradaptasi di Kota bandar Lampung. “Saya sudah Dua bulan berada di Lampung, keadaan disini dengan di Negara saya sangat berbeda jauh, dari segi iklim, pergaulan, tata karma dan lain-lain. Namun semakin kesini saya sudah bisa beradaptasi. Saya senang orang-orang di Lampung baik-baik, tidak seperti kehidupan dikota-kota besar lainnya, disini system kekerabatannya masih kental,”ujarnya.
Salah satu pengunjung acara living Diversity, Martin, wiraswasta, mengatakan, dirinya sangat senang dengan acara tersebut. “Saya jadi mengenal kebudayaan-kebudayaan mereka, makanan khasnya, pernak-perniknya dan lain-lain, saya juga dapat berkenalan dari salah satu mahasiswa asing tersebut, bertukar pikiran tentang bagaimana kehidupan dinegaranya,”ujar Martin.