News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerakan Lawan Ahok Demo Sampaikan Delapan Tuntutan

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Sapto Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Reporter Tribunnews Video, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak delapan permintaan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disampaikan puluhan pengunjuk rasa di depan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/8/2015).


Unjuk rasa yang dilakukan sejumlah massa yang menamakan diri Gerakan Lawan Ahok, Jumat (28/8/2015). (Tribunnews/Lendy Ramadhan)

Sebelum menyampaikan delapan permintaan tersebut, massa berkumpul di Taman Suropati yang tak jauh dari rumah dinas gubernur, untuk menyiapkan beberapa atribut.

Atribut-atribut tersebut satu di antaranya yaitu pamflet bergambar karikatur kepala sang gubernur yang berbadan gurita.


Unjuk rasa yang dilakukan sejumlah massa yang menamakan diri Gerakan Lawan Ahok, Jumat (28/8/2015). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Selesai menyiapkan atribut, para pengunjuk rasa berjalan ke depan rumah dinas gubernur itu.

Sesampainya di sana mereka menyampaikan delapan permintaan yang dibacakan oleh Koordinator Gerakan Lawan Ahok, Tegar Putuhena.

Delapan permintaan tersebut yaitu:

1. Meminta Gubernur Ahok untuk memimpin Jakarta dengan cara-cara yang manusiawi,

2. Meminta Gubernur Ahok untuk tidak memojokkan rakyat kecil, seolah-olah hanya mereka penyebab banjir di Jakarta, sementara para pengusaha pengembang properti juga ikut menyebabkan banjir,

3. Meminta Gubernur Ahok untuk tegas juga kepada para pengusaha pengembang properti tersebut,

4. Meminta Gubernur Ahok untuk tidak melakukan provokasi di media masa yang membesar-besarkan isu SARA,

5. Cukup Warga Kampung Pulo saja yang mengalami penggusuran secara kasar oleh Gubernur Ahok,

6. Meminta Gubernur Ahok untuk membuat pernyataan maaf secara terbuka kepada Masyarakat Jakarta,

7. Meminta Gubernur Ahok untuk bertanggung jawab atas dugaan korupsi dari temuan LHP BPK tahun 2015, dalam pembelian tanah RS Sumber Waras yang merugikan negara sebesar Rp 131.334.550.000.

8. Meminta Gubernur Ahok untuk menyampaikan kepada publik penggunaan dana CSR untuk pembangunan Kota Tua.


Unjuk rasa yang dilakukan sejumlah massa yang menamakan diri Gerakan Lawan Ahok, Jumat (28/8/2015). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Dalam unjuk rasa tersebut, para pengunjuk rasa bukan tidak setuju atas penataan Kota Jakarta yang dilakukan Ahok.

Mereka hanya ingin Ahok lebih bersikap ramah bila ingin melakukan penertiban.


Unjuk rasa yang dilakukan sejumlah massa yang menamakan diri Gerakan Lawan Ahok, Jumat (28/8/2015). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Selain itu, seorang pengunjuk rasa, Edi Sarasat juga menyampaikan orasi yang tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan koordinator gerakan tersebut.

"Kami menyampaikan keprihatinan yang luar biasa dengan cara-cara Pak Gubernur Ahok dalam mengatur Kampung Pulo, kami minta sebagai civil society supaya Gubernur Ahok bersikap dengan cara yang santun," ucapnya sambil memegang pengeras suara dalam unjuk rasa tersebut.

Walaupun aksi unjuk rasa berlangsung damai, namun puluhan polisi dan satu kendaraan water cannon disiagakan.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini