Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Lokomotif tipe CC206 buatan General Electric Amerika Serikat ini menjalani proses perakitan dan uji coba di Balai Yasa Yogyakarta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, CC206 menempuh proses panjang dan penuh risiko untuk bisa beroperasi.
Dimulai dari tiba di pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta, lokomotif yang tiba berupa bodi bagian atas harus dibawa ke Yogyakarta untuk dirangkai dengan bodi bagian bawah dan diuji.
Setidaknya butuh waktu sekitar satu minggu hingga lokomotif berdaya 2250HP yang mampu menarik hingga 30 gerbong barang ini siap dioperasikan.
Proses pengiriman bodi atas CC206 dari Jakarta hingga Yogyakarta dilakukan menggunakan truk pengangkut khusus yang merayapi jalur pantura.
Butuh berhari-hari untuk tiba di Balai Yasa Yogyakarta di Pengok, kawasan sebelah timur stasiun Lempuyangan.
Kepala Balai Yasa Yogyakarta, Eko Purwanto, menjelaskan satu unit lokomotif akan mendapat dua unit bogie atau bodi bawah.
Bodi bawah ini terdiri dari rangka dan motor traksi yang telah dirangkai di PT INKA Madiun.
"Jadi ketika lokomotif sampai, masuk ke Balai Yasa, paginya biasanya segera dirangkai. Bogie sudah dipersiapkan di dalam Balai Yasa. Lokomotif kemudian diangkat menggunakan crane dan dipasangkan dengan bogie,” ujar Eko, belum lama ini.
Berikutnya, lokomotif ditarik untuk diisi pelumas dan bahan bakar.
Setelah berbagai pengecekan perangkat beres, lokomotif kemudian untuk pertama kalinya dinyalakan di luar los Balai Yasa.
Mesin akan dipacu setinggi mungkin untuk mengetahui kemungkinan adanya komponen yang tidak berfungsi.
“Setelah semuanya beres, barulah untuk pertama kalinya loko diuji di jalur tes. Loko akan dipacu, ini disebut uji dinamis,” lanjut Purwanto.
Di jalur tes sepanjang sekitar 800 meter yang ada depan kawasan Balai Yasa, lokomotif akan dipacu untuk menguji berbagai komponen gerak lainnya.
Proses ini cukup berisiko mengingat bisa saja beberapa komponen penting mengalami malfungsi misalnya sistem pengereman.
Satu contohnya bisa dilihat ketika pada Sabtu (29/8) satu unit loko baru ini menabrak tembok pengaman.
Setelah menjalani uji dinamis, lokomotif tidak langsung beroperasi.
Tes selanjutnya adalah tes beban dengan membawa rangkaian yang dilakukan di jalur rel utama.
Setelah tes ini lulus, maka lokomotif bisa segera dioperasikan untuk menarik KA penumpang maupun barang. (*)