Laporan Wartawan Tribun Medan / Nikson Sihombing
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Wajah Seringah tampak di wajah tiga orang atlet karateka Medan Trias Yunita Tampubolon, Maria Dwi Astuti Tampubolon dan Indah. Mereka berhasil meraih dua medali emas dalam pertandingan piala Pangdam I / BB, jalan Gaperta nomor 1, Medan. Mereka baru saja memeragakan gerakan seni gerak dalam karate yaitu bunkai dan kata
Saat berbicang dengan Tribun Medan Trias Yunita Tampubolon (17) bercerita agar bisa serentak memeragakan jurus dalam beladiri karate mereka sudah latihan sejak pertengahan bulan Maret silam. Tak mau tanggung dalam berlatih mereka berlatih enam hari dalam seminggu. Kemudian dalam sehari mereka membagi jadwal latihan menjadi tiga kali.
" Kami bagi menjadi tiga jadwal latihan yaitu pagi, siang dan sore. Pagi kami latiahn dari pukul 05.30 - 07.00 WIB. Siang kami latihan pukul 10.30 hingga 12.30. Lalu sore latihan mulai pukul 04.00 - 06.00 WIB ," uajrnya saat ditemui usai keluar dari arena bertanding. Senin (12/10/2015)
Tamannya, Maria Dwi Astuti Tampubolon mengatakan, gerakan bunkai berasal dari Kihong (jurus gerak dasar) dalam bela diri karate. Lalu dari satu gerakan tersebut diubah lalu dibuat menjadi gerakan beladiri yang langsung menyerang lawan. Yang meregakan lawan ialah atlet satu timnya. Kemudian gerakan-gerakan tersebut dirangkai menjadi satu gerakan.
" Bunkai ialah berasal dari gerakan kihong. Gerakan itu kami pelajarai selama berbulan-bulan agar lancar memeregakannya. Agar menjadi satu regu kelompok seperti ini kami bertiga diseleksi terlebih dahulu ," katanya sambil menghela nafasnya
Atlet teman satu timnya Indah mengatakan, mereka ikut nomor lomba yaitu sohcin, empi dan bunkai. Namun dari tiga nomor lomba itu mereka memenangkan dua medali emas.
" Pertama kami bermain di nomor lomba sochin lalu menang dan melaju ke babak berikutnya. Lalu setelah kami main di nomor lomba empi. Empi itu ialah seni gerak dalam karate yang diperagakan bersama. Baru setelah itu kami main di bunkai ," ujarnya
Menurutnya pemain lain juga sangat hebat dalam memeragakn bergai jurus dalam karate. Oleh karena itu ia tidak mau pandang sebelah mata terhadap atlet lain. Baginya beladiri karate harus selalu rendah hati dan tidak boleh sombong.