Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada acara pemberian penghargaan Bhakti Kesejahteraan Rakyat Nusantara (Bhakesra) 2015,
yang digelar di Kantor Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK),
Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2015), peragaan Tari Kipas menghibur para hadirin.
Tarian asal Gowa, Sulawesi Selatan itu diperagakan oleh enam perempuan berbaju Bodo dari sanggar Kendali Manik, Taman Mini Indonesia Indah.
Lenggak-lenggok para penari di atas panggung, membuat para hadirin bertepuk tangan.
Tarian yang bercerita tentang perpisahan antara penghuni negeri khayangan dengan penduduk bumi itu, merupakan simbol sopan-santun adat para gadis Gowa.
"Pokoknya anak gadis yang sopan," ucap perwakilan sanggar Kendali Manik, Dimas, ketika dikonfirmasi Tribunnews tentang makna Tari Kipas.
Pada tiap gerakan tarian tersebut mengandung makna, misalnya pada gerak berputar.
Gerak berputar searah jarum jam mengartikan siklus kehidupan yang ditentukan oleh pengunaan waktu.
Tarian yang diperagakan selama sekitar 15 menit ini juga biasa diperagakan untuk menyambut tamu kehormatan adat Gowa.