Laporan Wartawan Tribun Medan / Abul Muamar
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pelukis khas singkong, EndrA Kong, melakukan aksi kudeta kesenian dalam Festival Kesenian Jong Bataks
di Taman Budaya Sumatera Utara, Sabtu (31/10/2015).
Pelukis yang kini tinggal di Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang ini tampil mendeklamasikan lukisan singkong bendera merah putihnya,
yang dipajang selama pergelaran festival sejak tanggal 27 Oktober.
Tampil di atas lahan yang ditanami benih padi, EndrA Kong mencoba menghidupkan lukisannya dengan memaparkan situasi
dan kondisi di Republik Indonesia saat ini. Ia mengkritik banyaknya alih fungsi lahan, terutama hutan, menjadi perkebunan kelapa sawit.
75 tahun dari sekarang, kata dia, jika lahan-lahan Indonesia yang subur ini terus ditanami kelapa sawit, maka akan menjadi gersang seperti Afrika.
"Saya beruntung masih bisa melihat sawah di taman ini. Mudah-mudahan sawah masih bisa terus dipertahankan," katanya.
Selain itu, pelukis yang lukisannya telah ditampilkan di berbagai negara ini menyesalkan kondisi TBSU, terutama toilet yang sangat jorok dan tak terawat.
"Sudah kayak kandang babi taman budaya ini saya lihat. Ini saya lakukan kudeta supaya pemerintah sadar," katanya.
Dalam pemaparannya soal lukisan singkong bendera merah putihnya, ia bilang bahwa sejatinya Indonesia belum benar-benar mereka,
terutama dengan jajahan produk-produk dari negara asing.
"Kalau gak ada 1 Maret, Indonesia belum merdeka. Sampai sekarang pun Indonesia belum merdeka," katanya.
Penampilan EndrA Kong pun menjadi pusat perhatian pengunjung TBSU.
Aksinya ini turut diliput oleh wartawan nasional dan internasional, seperti Antara dan Reuters.