Laporan reporter Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seorang pria berambut panjang terlihat duduk bersila didepan posko pelayanan
dan pengaduan korban asap yang berada di Jalan Cut Nyak Dien, Kota Pekanbaru, Kamis (5/11/2015).
Mulutnya terlihat komat-kamit seperti orang membaca mantra, dan diikuti jemarinya yang memukul-mukul kaleng yang digemgamnya.
Tak seorang pun yang mengerti apa ucapan dari pria itu.
Meski demikian, orang dapat memahami maksud dan tujuan dari teatrikal uang dibawakan oleh pria berambut gondrong
yang dikebal dengan sapaan Aryo, yang juga seorang seniman di Riau.
Aksi teratrikal itu, mengkritik pemerintah dalam menangani bencana asap.
Teatrikal itu merupakan rangkaian dari aksi damai terkait penanggulangan bencana kabut asap,
Aksi damai yang dilakukan mahasiswa itu bertajuk "Sidang Rakyat".
Koordinator aksi, Firka Maulana mengatakan, sidang rakyat itu adalah untuk menyidangkan presiden Jokowi
dan para menterinya yang dinilai tidak memperhatikan rakyat dan telah menyengsarakan rakyat.
Rakyat, kata dia, telah menderita akibat bencana asap.
Pemerintah selama ini dinilai hanya melakukan kebohongan dan tidak memperhatikan masyarakat yang terdampak asap.