Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Sebagian besar candi yang berada di Yogyakarta dibangun menggunakan batu jenis andesit.
Tetapi ada sebuah candi yang terletak di dusun Blambangan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, yang menggunakan bata merah.
Candi tersebut bernama Candi Abang.
Penamaan Candi Abang oleh masyarakat karena penggunaan bata berwarna merah (dalam bahasa Jawa Abang) sebagai bahan utama pembangunan candi tersebut.
Jika mengunjungi candi tersebut, anda tidak akan menemukan bangunan candi yang menjulang tinggi dan dipenuhu ukir-ukiran.
Saat ini Candi Abang terlihat lebih menyerupai sebuah bukit jika dibandingkan dengan bangunan candi.
Bangunan candi saat ini hanya tinggal gunduakan tanah yang ditumbuhi rumput dengan cekungan di bagian puncaknya.
Pada cekungan tersebut masih bisa kita saksikan susunan batu candi yang terbuat dari batu bata.
Berdasarkan data dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, belum banyak data mengenai situs Candi Abang.
Catatan tertua mengenai Candi Abang terdapat pada laporan ROD (Report Oudheidkundige Dients) tahun 1915.
Disebutkan bahwa di Candi Abang pernah ditemukan sebuah lingga dan arca Budha.
Lingg adalah lambang Dewa Siwa, dewa tertinggi dalam agama Hindu.
Di situs Abang pernah ditemukan sebuah prasasti pendek pada tahun 1932.