Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Bagi pecinta kuliner Jepang, maka Bluefin Japanese Fusion and Lounge adalah tempat yang patut untuk dikunjungi.
Bluefin menyajikan menu Japanese fusion yang artinya tidak setiap hidangan yang disajikan benar-benar pure masakan Jepang.
Ada kombinasi atau campuran dari gaya masakan negara lain, seperti Korea, Indonesia, maupun western.
Bluefin merupakan fusion Japanese restaurant yang berada di Kuta.
Outlet dari Rama Restaurants Bali ini bertempat di lokasi yang strategis, yakni Complex Kuta Sidewalk di Jalan Kartika Plaza, Badung, Bali.
Bluefin menyuguhkan cara memasak makanan Jepang di atas plat besi (teppan) atau yang disebut dengan teppanyaki.
Teppanyaki sangat populer di luar Jepang.
Koki akan mempertontonkan keterampilan dalam memasak daging atau sayuran di atas teppan dengan pengunjung yang duduk di kounter seperti di rumah makan sushi.
“Di sini kita memang menonjolkan teppanyaki karena melihat juga dari segi tamu yang lebih tertarik untuk di teppanyaki. Kalau sushi, mungkin di tempat lain sudah banyak, tapi kami di sini ingin menunjukkan sesuatu yang beda, yaitu teppanyaki dengan harga yang tidak terlalu mahal,” ujar Chef Bluefin Japanese Fusion and Lounge, Ngurah Narenda, kepada Tribun Bali belum lama ini.
Masakan yang dimasak di atas teppan, seperti steak, okonomiyaki, monjayaki, yaksisoba, serta berbagai variasi masakan dari sayuran, daging, dan makanan laut.
Beberapa bumbu juga disiapkan, seperti garam, lada, kecap, minyak, dan lainnya untuk menambah rasa masakan.
Ada empat kompor masak teppanyaki di Bluefin dengan ukuran yang berbeda.
Biasanya tebal plat besi yang dipakai sebagai alat masak antara 0,3 cm hingga 1,5 cm.
Di bawah pelat besi terdapat kompor gas dengan pengontrol temperatur atau besar kecilnya api.
Koki teppanyaki harus memiliki skill khusus dalam mengolah hidangan dengan menambahkan atraksi.
Suara dentingan spatula yang beradu dan kecepatan tangan si koki dalam memasak memberikan kesan tersendiri ketika memilih hidangan ala teppanyaki.
“Kita menonjolkan hiburan di sini, jadi koki bisa memperlihatkan bagaimana cara memasak yang bagus dan indah. Maka dari itu, ada yang bilang bahwa teppanyaki agak lebih mahal. Karena selain menjual masakan, kita juga menyuguhkan hiburan,” lanjut Ngurah.
Pengunjung yang memilih teppanyaki akan langsung diberikan condiment berupa tiga jenis saus yang berbeda.
Saus kacang untuk sayuran, saus berwarna hitam untuk daging, dan saus yang berwarna kuning kecoklatan untuk seafood.
Selain itu dilengkapi dengan salad, sop rumput laut, dan kimchi.
Pengunjung bisa melihat langsung keseruan koki memasak hidangan.
Atraksi yang diberikan mampu menarik perhatian dan menjadi nilai lebih dari teppanyaki.
Makanan yang masih panas dengan asap mengepul pun langsung ditata dalam piring saji di depan pengunjung.
Bluefin memadukan interior bergaya Jepang dan modern.
Beberapa lampion merah berhiaskan huruf kanji tergantung di bagian depan dan di dalam ruangan.
Noren atau tirai kain yang biasa terpasang di pintu masuk bangunan Jepang juga menambah kesan Japanese style.
Terdapat lounge berkapasitas sekitar 20-25 orang dengan beberapa meja dan kursi yang ditata rapi.
Ruangan ini lebih bersifat private dan tenang dengan kesan modern.
Cahaya kuning keemasan yang mendominasi merupakan refleksi cahaya yang dihasilkan dari dekorasi panel menyerupai tekstur marmer.
Restoran yang beroperasi mulai pukul 11.00-23.30 Wita ini mampu menampung 150 pengunjung.
Saat high season, Ngurah menyarankan agar pengunjung yang ingin duduk di teppanyaki corner melakukan reservasi terlebih dahulu karena keterbatasan kursi.
Beragam Pilihan Sushi Autentik dan Fusion
Sushi adalah satu di antara masakan yang identik dari Negeri Sakura.
Ada banyak macam sushi yang populer di kalangan pecinta Japanese food satu ini.
Mulai dari nigiri, gunkan, norimaki, temaki, inari, donburi, dan lainnya.
“Kita berusaha untuk melengkapi jenis sushi sehingga ada beragam jenis sushi di sini,” kata Ngurah.
Bluefin Japanese Fusion and Lounge menyuguhakan varian autentik maupun fusion sushi.
Jadi pengunjung yang tidak terbiasa memakan ikan mentah bisa memilih fusion sushi yang pengolahannya sudah dimodifikasi.
“Kita memakai ikan yang fresh dan itu diolah untuk sushi sashimi dan lainnya. Ikan yang matang kita pakai untuk sushi roll,” tambah Ngurah.
Fusion roll sushi yang bisa dinikmati, seperti Bluefin Roll, Salmon & Skin Roll, California Roll, Crsipy Chicken Roll, maupun Vegetarian Roll.
Sedangkan bagi pengunjung yang menyukai sushi autentik, dapat menikmati aneka nigiri suhsi dengan irisan ikan mentah, seperti chutoro (semi fatty tuna), maguro (tuna), snapper, salmon, gindara, dan lainnya.
Umumnya penyajian fusion sushi ditambahkan dengan saus yang langsung ditata dalam piring saji.
Dan untuk sushi autentik, tidak ditambahkan dengan saus, melainkan disantap bersama wasabi, gari soga atau acar jahe, dan shoyu atau kecap asin Jepang untuk menambah cita rasa ikan mentah.
Menambahkan ketiganya pada fusion sushi akan merusak rasa saus dan sushi itu sendiri. (*)