Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEW.COM, TANGERANG SELATAN - Masyarakat menilai pemerintah terlambat menurunkan harga BBM, khususnya Premium dan Solar.
Hal tersebut disampaikan seoarang pengendara sepeda motor bernama Reza di SPBU Pertamina, Jl.Bintaro Utama 9, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/1/2016), usai mengisi BBM.
Pengemudi ojek online itu berpendapat, bahwa pemerintah seharusnya menurunkan BBM bersubsidi beberpa bulan lalu, ketika harga minyak dunia turun.
"Ya telat sih, kan harusnya turunnya dari kapan-kapan tau tuh, ya yang saya baca di berita kan harga minya dunia udah turun dari beberapa bulan yang lalu, kenapa dia baru turunin di Januari gitu." katanya.
Ketika dikonfirmasi tentang jumlah penurunan harga sebesar Rp. 350 di Jawa, Madura, dan Bali, ia mengikuti perhitungan yang sudah ditetapkan Pertamina.
"Ya ngikutin harga aja deh, kan Pertamina punya harga patokan sendiri tuh," katanya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi, pada 5 Januari 2016.
Premium ditetapkan turun dari Rp. 7.400 menjadi Rp. 7.050 untuk Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).
Sedangkan di luar Jamali, harga Premium ditetapkan sebesar Rp. 6950.