Laporan wartawan TRIBUNSUMSEL, Siemen Martin
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Warga Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju (Tegal Binangun) risau atas tidak mengalirnya air bersih yang disalurkan PDAM Tirta Musi. Ngadatnya pasokan air sudah terjadi sejak Selasa (5/1) kemarin.
Akibatnya, warga rela merogoh kocek lebih dalam hanya untuk mandi dengan membeli air isi ulang yang harganya Rp 4.000 pergalon.
"Tidak ada pemberitahuan air bakal mati, memang diwilayah sini sudah tekanannya kecil mengalir ke rumah, ditambah tidak ngalir, semakin membuat kami sengsara," keluh Asih, warga Lorong Kelapa, Rabu (6/1/2016)
Padahal warga yang berlangganan setiap bulannya rajin membayar, bahkan apabila telat sedikit membayar, petugas dari PDAM akan menagih kerumah.
Dampak dari ngadatnya pasokan air dirinya juga harus mensiasati dan menghemat pasokan air yang sudah ditampung.
Sementara Direktur Operasional PDAM Tirta Musi, Andi Wijaya menjelaskan, matinya saluran air bersih ke pelanggan PDAM karena adanya kebocoran pipa diameter 450mm. Saat akan diperbaiki, lokasi bocornya pipa telah dibangun perumahan.
Wilayah saluran rumah tangga yang terkena dampak pipa bocor hampir di seluruh Kelurahan Plaju darat (Tegal Binangun), Plaju, OPI, Jakabaring. Sebab pipa utama yang berada di IPAL Ogan tidak bisa memompa air.
PDAM Tirta Musi berjanji, Rabu sore air akan mengalir kerumah pelanggan, dan secepatnya akan diperbaiki pipa yang mengalami kebocoran.