Laporan Reporter Tribunnews Video, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Alunan Gending Puspo Warno mengiringi keberangkatan rombongan Kirab Ageng Paku Alam X dari Puro Pakualaman, Yogyakarta, Kamis (7/1/2015) pukul 14.35 WIB.
Rombongan kirab diawali oleh doa dan dilanjutkan prosesi pelepasan.
Foto-foto: Kirab Agung Jumenengan Paku Alam X, Yogyakarta, Kamis (7/1/2016). (Tribun Jogja/Hasan Sakri)
Grup Marching Band Gita Dirgantara dari AAU Yogyakarta menjadi rombongan pertama dari kirab tersebut.
Aksi atraktif dari para taruna AAU tersebut sukses mengundang decak kagum dan tepuk tangan dari warga masyarakat yang sudah menunggu sejak lama.
Rombongan kemudian diikuti oleh Paskibraka, Bregodo Lombok Abang, 7 ekor gajah dan diikuti manggolo yudho atau panglima perang.
Di belakangnya baru menyusul KGPAA Paku Alam X yang menaiki kereta kencana Kyai Manik Koemolo.
Saat melewati regol atau pintu gerbang, alunan gending Puspo Warno pun dibunyikan oleh para abdi dalem.
Paku Alam X yang mengenakan pakaian kebesaran warna hitam bercorak emas, juga sempat menyapa masyarakat yang sudah menunggunya sembari melambaikan tangan dan memberi hormat.
"Matur nuwun sanget (terima kasih sekali)," ujarnya singkat dari dalam kereta.
Di belakangnya, tampak pula rombongan kereta kencana yang lain, yakni kereta Ampilan, kereta Nyai Roro Kumenyar, kereta Kyai Brojonolo, dan kereta Manik Brojo.
Rombongan ditutup dengan penampilan marching band dari UPN Veteran Yogyakarta.
Adapun rute kirab menempuh jarak 3,6 kilometer melalui Puro Pakualaman-Jalan Sultan Agung-Jalan Gajah Mada-Jalan Bausasran-Jalan Gayam-Jalan Cendana-Jalan Kusumanegara-Jalan Sultan Agung-kembali ke Puro Pakualaman.(*)