Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, menghadiri penganugerahan ISO 9001/2008 terhadap Klinik Hermodialisis Muslimat Cipta Husada 1 di Jl. Hang Tuah 1 No. 12, Jakarta Selatan, Minggu (10/1/2016).
Datang ditemani istrinya, Trisna Willy, mantan Wakil Ketua MPR RI itu mengungkapkan rasa syukurnya, kepada para hadirin atas penganugerahan tersebut, yang menurutnya menunjukkan bahwa klinik yang dikelola oleh organisasi keagamaan mampu mencapai standard internasional.
"Saya pertama-tama ingin menyampaikan rasa syukur yang sebesar-besarnya, dan berterimakasih kepada Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nahdatul Ulama (YKMNU) yang telah mengundang kami untuk hadir di sini dalam rangka ikut mensyukuri/tasyakur atas anugerah, atas penghargaan, penyerahan ISO 9001:2008 kepada Klinik Hermodialisis Muslimat Cipta Husada ke satu." katanya.
"Dengan adanya penghargaan ISO ini, maka sesungguhnya menunjukan bahwa, kwalitas/mutu pelayanan dari klinik ini semakin meningkat dan kini telah mencapai atau memenuhi standard baku mutu yang bertaraf internasional." tambahnya.
Selain itu, Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga berpesan pada hadirin untuk selalu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, dengan mngutip Hadits.
"Sebaik-baik kita adalah orang yang paling banyak menebarkan kemanfaatan/kemaselahatan bagi sesama kita." katanya.
Atas capaian tersebut Musium Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan klinik tersbut sebagai klinik kesehatan pertama yang mendapatkan ISO 9001:2008.
Dalam acara yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB itu, turut hadir sejumlah tokoh organisasi masyarakt Islam Nahdatul Ulama, di antaranya: Mantan Anggota DPR RI Fraksi PKB, Lily Wahid dan Mantan Anggota MPR RI, Salahuddin Wahid.
Setelah mengikuti acara tersebut, Menteri Lukman yang berbatik ungu, menyapa beberapa pasien yang sedang melakukan cuci darah di klinik tersebut.
Sebagaimana diketahui, Klinik Hemodialisis Muslimat Cipta Husada 1 dimiliki oleh YKMNU pimpinan Farida Salahuddin Wahid.