News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

VIDEO Pesisir Sungai Pilang Dimanfaatan Bibit Bakau

Editor: Bian Harnansa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi

TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Pesisir sungai Pilang, Desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan kini sudah mulai dimanfaatkan oleh pelaku lingkungan. Dibalik hutan bakau tersebut, penggiat alam bebas ini menyempatkan waktu untuk menyemai bibit bakau.

Penyemaian bakau itu, dilakukan oleh mereka dengan swadaya pribadi dan secara sederhana. Sejauh ini, tercatat sekitar 2.000 ribu bibit bakau telah berhasil disemai. Rencana penyemaian ini akan dilakukan hingga 25 ribu bibit bakau.

"Target kami tiga sampai empat bulan kedepan untuk penyemaian bibit hingga 25 ribu itu. Setelah itu kami sebar bibit hasil semaian ini kelokasi-lokasi hutan bakau yang telah rusak," kata Ketua Gabungan Pencinta Alam Belitong (Gapabel), Jokky Febriansyah kepada Posbelitung.com, Sabtu (8/1/2016) sore.

Untuk bibit bakau itu, secara langsung diambil oleh mereka dari hasil buah bakau yang sudah jatuh. Selanjutnya, bagian tunas bakau ini dimasukkan kedalam sebuah polibek kecil, agar bisa melakukan penyemaian dengan mudah.

"Semua nya dari hasil swadaya teman-teman, dan ini murni bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan," ucapnya.

Ini, kata Jokky, merupakan suatu upaya mengajak masyarakat umum, terutama yang berada dipesisir pantai agar peduli dengan hutan bakau. Sebab, masyarakat yang tinggal dipesisir ini, secara langsung nantinya akan terkena dampak akibat kerusakan hutan bakau.

"Maka dari itu melalui ini, kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli atas keberadaan bakau. Jika masyarakat ingin memanfaatkan bibit ini, untuk kepentingan lingkungan kami sangat siap untuk membantu," ucapnya.

Gapabel mencatat, keberadaan hutan bakau ini semangkin tahun, semangkin berkurang. Terutama dipesisir Pantai Tanjungpendam hingga ke Belitung bagian utara dan Selatan.

Menurut Jokky, itu akan sangat berbahaya lantaran dengan berkurangnya hutan bakau, maka abrasi pesisir pantai akan semangkin bertambah, serta mengurani populasi ekosistem dan biota laut lainnya seperti kepiting, udang.

"Salah satu nya sekarang sudah mulai tersingkir, ketam kalimangok. Sekarang sudah sangat jarang ditemui, kalau dulu banyak. Maka dari itu, ini adalah langkah serius kami untuk mengatasi kerusakan hutan bakau. Sebab jika dibiarkan, dampak yang terjadi akan signifikan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini