Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam konfrensi pers laporan keuangan negara tahun 2015 yang digelar di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2016), Menteri Keuangan RI, Bambang P.S. Brodjonegoro meminta masyarakat melihat sisi positif hutang negara.
Didampingi Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Plt Dirjen) Pajak, Ken Dwijugiasteadi, Mantan Wakil Menteri Keuangan itu menjelaskan tentang hutang yang menurutnya diperlukan untuk belanja modal, supaya ekonomi negara meningkat.
"Dan kalau kemudian diangkat, kenapa kita perlu berhutang? Silahkan rekan-rekan media tanya warung sebelah, istilahnya," katanya.
"Ada ngga warung yang ngga pernah ngutang? Tanya semua pengusaha kita, ada ngga pengusaha yang ngga pernah ngutang? Ngutang itu diperlukan karena kita ingin akselerasi, karena kita ingin melakukan ekspansi dari usaha kita atau bisnis kita, pemerintah demikian juga," tambahnya.
Selanjutnya ia meminta masyarakat untuk melihat sisi positif dari hutang, jangan selalu melihat dari sisi negaifnya saja.
Ia juga menjelaskan bahwa bila komoditas tidak mampu meningkatkan ekonomi, maka pemerintah harus mengambil tindakan, satu di antaranya belanja modal, yang menurutnya bisa didapat dari ngutang.