Akibat baro reseptor yang terangsang itu membuat tekanan darah Allya menjadi turun dan menyebabkan koma sebelum akhirnya meninggal.
"Sebab korban kan memang sempat koma itu. Ini kemungkinan pertama," kata Musyafak.
Sedangkan kemungkinan ke-2, perdarahan di leher bagian atas itu memberikan tekanan ke batang otak.
Sehingga pada akhirnya membuat Allya koma dan akhirnya meninggal.
Allya Siska Nadya meninggal pada 7 Agustus 2015 lalu usai menjalani terapi modifikasi tulang belakang di Klinik Chiropractic First di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta Selatan.
Saat itu keluarga tak mengizinkan jenazah diautopsi. Makanya polisi kesulitan melanjutkan penyidikan.
Kemudian baru pada Januari 2016 ini polisi akhirnya mendapatkan izin untuk melakukan autopsi dan kembali mendalami kasus ini.(*)