Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa perang masa kini dan masa yang akan datang tidak lagi mengandalkan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).
Hal tersebut disampaikan dalam acara Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara Menolak Radikalisme-Terorisme & Narkoba, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/1/2016).
Bertindak sebagai inspektur upacara, mantan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) yang ketika itu, mejelaskan bahwa perang sekarang ini menggunakan strategi cuci otak, yang menurutnya tidak memerlukan biaya yang mahal.
"Berikut saya ingatkan, bahwa perang ke depan bukan lagi menggunakan kekuatan Alutsista, melainkan perang dengan cara mencuci otak," katanya.
"Perang ini adalah perang mempengaruhi hati dan pikiran rakayat, yang ditujukan untuk membelokan pemahaman terhadap ideologi negara," ujarnya.
"Strategi cuci otak ini murah meriah, hanya dengan modal sarana media, kata-kata tertentu dan bantuan-bantuan terselubung, masyarakat dapat dipengaruhi dan kemudian mengikuti paham yang disebarkan itu," ungkapnya.
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menekankan pentingnya masyarakat menguasai wawasan nusantara untuk menghadapi perang dengan strategi cuci otak.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 15 ribu orang itu, turut hadir sejumlah tokoh di antaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Parta Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, dan Musisi Ahmad Dhani. (*)