Laporan Wartawan Surya, Iksan Fauzi melaporkan
Tribunnews.com, Tuban - Bagi pecinta kuliner sebaiknya tak melewatkan berburu masakan khas buatan Mak Sutiah di Jalan Majapahit gang Buyung Desa Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Di sana, ada warung milik Mak Sutiah bernama Sor Sawo yang menyajikan masakan khas Tuban, sate dan becek (mirip gule) mentok.
Warung itu terlihat biasa. Bukan seperti kafe atau restoran, hanya dibangun dari bambu. Warungnya di atas lahan sekitar 10 meter kali 20 meter. Dulu, warung Mak Sutiah didirikan di bawah pohon sawo, seiring kemudian dinamai warung Sor (di bawah) Sawo.
Bagi pecinta kuliner, tak sulit mencari warung tersebut. Bisa dicari di internet melalui google earth atau bertanya kepada abang becak di Jalan Wahidin Sudiro. Warung Mak Sutiah sudah dikenal masyarakat Tuban.
Satu porsi sate atau becek hanya seharga Rp 30.000. Satu porsi sate berisi daging campur jeroan jumlahnya 10 tusuk. Daging sate seukuran ibu jari orang dewasa berwana coklat mengkilat dibumbui kecap, sambal, irisan bawang merah dan tomat seolah membuat pengunjung tak sabar menyantapnya. Rasa sate mentok gurih, empuk, aroma bawang merah dan sambal membuat ngiler.
“Kebanyakan sate itu kan bahannya dari daging ayam atau kambing, tapi rasa sate mentok ini lebih enak. Dagingnya besar, empuk, dan gurih,” tutur Ahmad Mubarok di sela menyantap sate mentok ala Mak Sutiah, Rabu (21/1/29016) sekitar pukul 12.00.
Mubarok yang mengaku sudah menjadi pelanggan tetap Mak Sutiah ini menyebut, bukan hanya rasa sate mentoknya saja yang enak, becek mentok ala Mak Sutiah ini memiliki aroma khas. Bumbu becek mentok ini hampir sama dengan bumbu gule. Bau rempah-rempah kuahnya meyengat. Bisa menimbulkan gairah makan.
“Rempah-rempah di beceknya terasa sekali, makyus pokoknya. Baunya sedap. Dagingnya empuk tak kalah dengan satenya,” katanya yang kala itu datang bersama teman-temannya.
Siang itu, warung Mak Sutiah dipenuhi pelanggan. Beberapa pelanggan datang rombongan menggunakan mobil. Pelanggan lainnya menggunakan sepeda motor. Itu tampak dari kendaraan yang terparkir di halaman warung Sor Sawo.
Mak Sutiah mendirikan warung Sor Sawo bersama suaminya sejak tahun 1995. Sate dan becek mentok ini tidak hanya digemari penikmat kuliner lokal Tuban, banyak penikmat kuliner dari luar kota Tuban turut menikmatinya.
Pelanggan yang datang setiap harinya mencapai ratusan orang. Untuk memenuhi permintaan pelanggannya, setiap hari Sutiah menyembelih mentok rata-rata delapan ekor mentkok. Pada saatSURYA.co.id berkunjung sekitar pukul 12.30, sate dan becek Mak Sutiah sudah ludes.
“Sudah lama saya jualan, per porsi harganya berubah. Sekarang Rp 30.000 per porsi,” ujar Sutiah