Laporan Wartawan Bangka Pos, Agus Nuryadhyn
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Aktivitas mendulang atau ngelimbang bijih timah di Desa Lampur, di wilayah Kabupaten Bangka Tengah, kembali bergulir pascabanjir menerjang. Sebab, desa tersebut dulunya adalah wilayah operasi PT Timah.
Ratusan orang tampak berbondong-bondong melakukan aktifitas tersebut. Mereka datang bukan hanya dari Desa Lampur. Tapi, ada juga warga yang datang dari luar desa.
Adanya operasi ngelimbang yang dilakukan secara beramai-ramai itu, membuat Kepala Desa setempat mengingatkan agar jangan penambangan di alur sungai.
Anggota DPRD Kabupaten Bangka Tengah Edy Purwanto menjelaskan, kekhawatiran kepala desa sangat beralasan. Jika terjadi hujan deras dan debit air tinggi disertai arus deras, maka dapat membahayakan pendulang. Bukan tak mungkin nantinya menimbulkan korban jiwa.
Diakui Edy bahwa Wilayah Lampur di wilayah Desa Munggu dan Desa Lampur secara ekomomis memiliki kandungan bijih timah yang lumayan banyak.
Ia tak memungkiri adanya bencana banjir ini membuat sebagian masyarakat berpikir ada kesempatan yang baik untuk ngelimbang timah. Kondisi itu harus diakui dapat menambah nilai ekonomi masyarakat.