Laporan Wartawan Tribun Jambi, Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Danrem 042/Garuda Putih melalui Kapenrem, Mayor Infantri Imam Syafei mengatakan, kedatangan eks anggota Gafatar di Jambi, harus dianggap sebagai bagian dari masyarakat Jambi.
Bahkan, ia berharap eks anggota Gafatar ini jangan dikucilkan.
"Ini pesan danrem, semua kebutuhan mereka, sesuai kerjasama Korem dan Kesbangpol akan dipenuhi, mulai dari kebutuhan hidup, sarana tempat tinggal dan sebagainya," ujarnya.
Terpisah, Sigit Ekoyuono, Kabid Penanganan konflik Kesbangpol Provinsi Jambi mengatakan awalnya eks Gafatar Jjambi yang terdata sebanyak 105 orang.
Namun, sebagian sudah di jemput oleh keluarga langsung saat tiba di pengungsian Bekasi.
Ia memastikan tak ada paksaan untuk upaya pemulangan, "kita memberikan penyadaran. Awalnya tidak mau pulang dan akhirnya mau karena mereka memikirkan status kependudukan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 31 orang eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jambi tiba di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi, Kamis (25/2/2016).
Eks anggota Gafatar ini dipulangkan menggunakan pesawat udara, maskapai Citilink. Selanjutnya mereka menumpang bus menuju ke tempat pengungsian sementara di kompi bantuan Korem 042/Garuda Putih.
31 eks anggota Gafatar ini terdiri dari 19 orang dewasa, dan 12 orang anak-anak.