Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang penertiban kawasan Kalijodo, Jakarta Barat-Jakarta Utara Senin besok, sekitar 12 eskavator siaga di lokasi, Minggu (28/2/2016).
Eskavator-eskavator tersebut datang bertahap, 10 unit pada Sabtu (27/2/2016), sedangkan dua lainnya pada Minggu (28/2/2016) pagi.
Untuk mempermudah para warga yang sedang malakukan pembongkaran sendiri, eskavator-eskavator tersebut diparkir di Jalan Bidara Raya, tepatnya di pinggir Kali Kerendang.
Alat berat siaga di Kalijodo. (Tribunnews/Lendy Ramadhan)
Sebagaiamana diketahui, penertiban kawasan tersebut akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Senin (29/2/2016).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews, penertiban akan dilakukan pada pagi hari.
Beberapa waktu lalu Pemprov DKI Jakarta telah mempublikasi penertiban kawasan tersebut dari permukiman kumuh menjadi jalur hijau.
Surat Peringatan-pun sudah diberikan kepada seluruh warga kawasan tersebut.
Sehari menjelang penertiban, beberapa warga rela menertibkan sendiri bangunan miliknya.
Turunkan 5.000 Personel
Sebanyak 3.000 personil kepolisian dikerahkan untuk membantu Pemerintah Povonsi DKI Jakarta melakukan penertiban pemukiman Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Rencananya, Senin (29/2/2016), pemukiman Kalijodo akan digusur lantaran berada di zona hijau.
"Polri 3.000 personel, totalnya aparat gabungan ada 5.000, ada dari unsur TNI, Satpol PP, Kebersihan, dan lainnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Muhammad Iqbal, di lokasi, Minggu (28/2/2016).
Menurut Iqbal polisi yang diterjunkan mulai dari Polisi lalu lintas, Polisi Perairan, dan Brimob.
Setelah menggelar apel, personel akan mulai turun ke lapangan pada pukul 06.00 WIB.
"Mulai pukul 06.00 WIB, ada apel, mulai penertiban, Insya Allah situasi kondusif," katanya.
Menurutu Iqbal, jumlah polisi yang diturunkan sesuai dengan SOP (standard Operrating Procedure) kepolisian.
Pihaknya menerapakan kemungkinan terburuk saat operasi penggusuran dilakukan.
"Kita tidak boleh under estimate, kita selalu menerapkan skenoria terburuk, selalu seperti itu,," ucapnya.
Lihat video di atas. (*)