News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bantah soal Benda Mirip Kaki Katak, PT Ultrajaya Ajak Menengok Dapur Pembuatan

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Itu mengapa pihaknya meyakini pemicu gumpalan tersebut terjadi karena kerusakan kemasan di tingkat pengecer.

Menurutnya, susu produksi PT Ultra Jaya memang sangat rentan tercemar jika terjadi kebocoran kemasan.

"Produk Ultra Jaya ini tidak berbahan pengawet, jadi sensitif sekali. Ini kan ini sistem UHT. Sepanjang tidak ada kebocoran tidak akan ada masalah," kata Sonny. 

Mediasi Gagal

Pengadu benda menyerupai kaki katak di dalam susu kemasan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) BPSK Kota Bandung, berharap ada pertanggungjawaban yang jelas dari PT Ultra Jaya selaku teradu.

Sebab perusahaan produsen susu itu dinilai belum bertanggungjawab terutama terhadap kesehatan A (7), anak pengadu, yang terdampak akibat menenggak susu berisi benda yang menyerupai katak tersebut.

"Banyak hal yang belum disepakati. Ada beberapa poin terutama tanggung jawab sisi produsen yang sampai sekarang belum ada. makanya saya lapor," ujar pengadu, Rini Tresna Sari (46), kepada wartawan di kantor BPSK Kota Bandung, Senin (29/2/2016).

Rini mengakui, sebelumnya manajemen PT Ultra Jaya telah bertemu untuk menyelesaikan persoalan yang menimpa anaknya.

Namun mediasi tersebut ternyata tidak membuahkan hasil sehingga ia mengadukan hal tersebut ke BPSK Kota Bandung.

Ia mengaku tak akan melaporkan hal tersebut jika tanggapan PT Ultra Jaya sesuai dengan harapan.

"Hari ini kami sudah dipanggil BPSK untuk menentukan cara berkomunikasi lagi dengan pihak produsen susu kemasan," kata Rini.

"Jadi hanya pemilihan cara komunikasi saja hari ini. Kalau kemarin kami bermediasi tapi gagal, makanya kami sekarang mencoba menghadirkan pihak ketiga, yaitu BPSK," ujar Rini.

Adapun kondisi anaknya, kata Rini, sudah membaik setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.

Namun ia menyatakan jika anaknya belum pulih benar setelah mengalami keluhan akibat meminum susu kemasan rasa coklat.

Untuk diketahui, Rini mengadukan adanya benda yang menyerupai bagian kaki katak di dalam susu kemasan ke BPSK Kota Bandung pada 22 Februari 2016.

Adapun susu kemasan itu diminum anaknya pada 27 Januari 2016.

Akibat menenggak susu tersebut, kata Rini, anaknya didiagnosa dokter mengalami keracunan makanan. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini