Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penemuan ratusa kubik kulit kabel di saluran air Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, diduga kuat berkaitan dengan pencurian kabel.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, mengatakan pihaknya menemukan dua indikasi kuat terkait kemungkinan itu.
Pertama dari keterangan PLN. Kedua dari hasil penelusuran sederet kasus anak buahnya.
Tito mengatakan, pihak PLN memberi keterangan mereka kerap membuat jaringan kabel baru saat peremajaan.
Kemudian jaringan kabel lama didiamkan tetap tertanam di dalam tanah.
Padahal, ujar Tito, kabel-kabel milik PLN memiliki nilai ekonomis tinggi.
Di dalam kabel itu terdapat batangan besar yang terbuat dari tembaga dan timah. Satu kilogram tembaga bisa dihargai Rp 40.000.
Makanya amat mungkin jadi sasaran pencurian.
Apalagi, kata Tito, dari hasil penelusuran memang polisi pernah menangani kasus pencurian kabel PLN.
Tito mengatakan, kasus itu terjadi tahun 2015 dan ditangani Polsek Gambir.
Ketika itu ada 4 orang yang diringkus karena masuk ke gorong-gorong, lalu menguliti kabel-kabel milik PLN dan mengambili batangan yang terbuat dari timah dan tembaga itu.
Keempat orang itu pun lalu meninggalkan kulit-kulit kabel tersebut di dalam saluran air tersebut.
Ketika itu Polsek Gambir juga menyita batangan-batangan kabel tersebut.
"Nah, coba bayangkan kalau itu setiap hari dilakukan," kata Tito.
Lebih lanjut, Tito mengatakan, jaringan pencuri kabel ini diduga amat banyak. Belum lagi hukuman terhadap pencuri kabel amat ringan.
"Empat orang yang ditangani Polsek Gambir itu, ketika kami cari ke Lembaga Pemasyarakata, mereka sudah bebas ternyata," kata Tito.
Makanya kini mungkin saja komplotan itu sudah beraksi lagi bersama dengan komplotan pencuri kabel lainnya.
"Tapi ini masih dugaan sementara kami. Kami akan mendalami lagi," ucap Tito.
Selain itu, pihaknya juga kini masih memeriksa PLN di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. (*)