Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Sofri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-Ogoh, di Kota Lama Semarang benar benar meriah.
Karnaval yang menyita perhatian ribuan warga serta turis asing itu dimulai dari depan Gereja Blenduk dan berakhir di halaman Balaikota Semarang, Minggu (27/3/2016).
Acara meriah ini dibuka langsung oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Karnaval seni budaya lintas agama dan pawai ogoh-ogoh ini digelar oleh Parisada Hindu Dharma Kota Semarang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
Berbagai tokoh agama dan tokoh masyarakat juga dilibatkan dalam acara ini.
Menurut Ketua Panitia, AKBP I Nengah Wirta Darmayana, kegiatan tersebut mengambil momen Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938 dengan mengusung tema “Merajut Harmoni dalam Keberagaman”.
I Nengah Wirta Darmayana menerangkan bahwa moment ini adalah sarana silaturahmi sekaligus mengembangkan kreasi seni bagi seluruh komponen masyarakat lintas agama dan etnis di Kota Semarang.
Pawai Ogoh-Ogoh ini sebagai sarana memelihara kerukunan umat beragama di Kota Semarang, serta sarana untuk memantik para pelaku seni di Kota Semarang, guna mengembangkan kreasi dan inovasi dalam menciptakan karya seni budaya baru dalam rangka mendukung perkembangan pariwisata di Kota Semarang.
Hendrar Prihadi atau biasa disapa Hendi dalam sambutannya menegaskan bahwa Semarang adalah kota yang kondusif, kota yang mampu hidup harmonis dalam keberagaman dan kemajemukan.
Dari event karnaval seni budaya dan pawai ogoh-ogoh ini, setidaknya ada beberapa harapan positif yang dapat diwujudkan.
Yaitu Mengangkat dan mendongkrak dunia pariwisata di Kota Semarang.
Walikota Semarang berharap event ini akan menjadi daya tarik wisatawan tidak hanya lokal, namun juga wisatawan asing, karena dari segi kualitas penyelenggaraan maupun muatannya tidak kalah dengan yang ada di Bali. (*)