Laporan Wartawan Tribun Medan, Tarmizi Khusairi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Monica Sari Silaban (22) benar-benar kecewa sekaligus marah. Ia juga sedih karena buah hatinya yang masih bayi harus meninggal dunia.
Ia menyalahkan kejadian itu sepenuhnya kepada sang suami, Sardian Junius Faomasiwate (24). Bahkan, ia yakin bayinya meninggal karena diperlakukan kasar oleh suaminya.
"Suami saya itu sering embus-embus mata anak saya, jolok-jolok kuping anak saya dengan korek kuping, hidungnya juga digitukannya. Bahkan pernah suami saya memaksa anak saya minum susu dengan gelas, padahal umur anak saya belum ada seminggu," kenang Monica di TPU Nasrani Jalan Tuasan/Jalan Dahlia, Siderejo Hilir, Medan Tembung, Selasa (29/3/2016).
Sebelum bayinya meninggal, kata Monica, suaminya sempat menyuruhnya untuk beli es batu ke kedai. Setelah kembali ke rumah, ia lihat bayinya megap-megap.
"Matanya kuning, tapi suami saya bilang, anak saya tidak apa-apa. Saya takutlah, sudah lama baru suami saya mau bawa anak kami ke rumah sakit. Tapi sampai di jalan anak saya meninggal," ucapnya.
Karena itulah, Monica menyimpulkan bayinya meninggal dunia karena pembunuhan. Dan suaminya adalah pelakunya. Yang menguatkan dugaan, suaminya selalu berbuat kasar terhadapnya.
"Saya ini sempat dibawa lari sama suami saya, Sardian. Selama saya hamil, saya disekapnya di rumah yang ada di Jalan Karya Bakti," ungkap Monica.
Ia mengatakan, selama disekap, dirinya sempat beberapa kali berusaha kabur. Namun, usahanya itu selalu sia-sia lantaran sang suami kerap mengawasi gerak-geriknya.
"Rumah yang saya tinggali selama hamil selalu dikunci rapat. Saya juga tidak boleh ke mana-mana," kata Monica.(*)