Laporan Wartawan Tribun Batam, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM – Perairan Batam Kepulauan Riau Indonesia kembali dihebohkan atas penemuan pesawat tanpa awak.
Pesawat tanpa awal itu dilengkapi empat kamera pengintai. Namun, belum diketahui siapa pemiliknya.
Saat ini pesawat tanpa awak tersebut sudah diamankan pihak Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan.
Kapten Andika, Anggota TNI AL Batam yang melakukan penarikan drone tersebut dari perairan Batam, mengaku mengetahui hal ini setelah menerima laporan dari salah awak kapal ferry tujuan Setulang Laut, Malaysia.
Begitu ditindak lanjuti, pihaknya langsung melakukan evakuasi pesawat tanpa awak tersebut ke dermaga pelabuhan Internasional Batam Centre. Selanjutnya dibawa ke Markas Polda Kepri.
Menurut Andika pesawat yang ditemukan anak buah kapal ini merupakan pesawat tak berawak yang khusus digunakan sebagai sasaran bergerak untuk latihan penembakan rudal.
Penemuan pesawat tanpa awak ini merupakan kali kedua. Sebelumnya kasus ini pernah terjadi di Batam tahun 2012.
Pesawat ini diproduksi Target Technology Ltd, sebuah perusahaan Inggris yang belakangan menjadi Meggitt Defense Systems.
Perusahaan ini seperti dijelaskan dalam situs internetnya bergerak di bidang penyediaan sistem latihan kesenjataan, penanganan amunisi dan sistem penangkal serangan.
Pesawat tanpa awak buatan Inggris ini, disebutkan cuma dimiliki Malaysia dan Brunei. Di Singapura, cuma ada agennya.
Banshee Target, jenis pesawat tanpa awak yang ditemukan itu, mulai diproduksi pada tahun 1983 sebagai bagian dari sistem latihan perang pertahanan udara.
Pesawat ini menggunakan bahan terdiri dari komposit kevlar dan kaca yang diperkuat plastik. Berkinerja 35-185 kt dengan daya tahan antara1-3 jam. Sedangkan pengontrolan penerbangan mengunakan remote jarak jauh.
Pesawat ini juga bisa dilengkapi perangkat tambahan seperti radar, flare atau sekam dan arm target, meski biasa dijadikan target sasaran, pesawat ini juga bisa berfungsi sebgai pesawat pengintai dengan kamera.(*)