Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Puluhan anak berkebutuhan khusus mengikuti peringatan Hari Autis Sedunia di Taman Tugu Digulis, Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, Sabtu (2/4/2016) sore.
Tak hanya berbentuk kampanye tentang pengetahuan dalam memahami dan menangani anak-anak berkebutuhan khusus, dalam acara ini juga digelar menggambar bersama bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Ketua Parents Scot Grup Anak Autis Pontianak Wiwy mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menyampaikan kepada publik bahwa anak-anak autis ada dan ia dan kelompoknya selama ini tidak pernah menyembunyikan hal tersebut.
"Anak saya 17 tahun, pria. Banyak suka duka dalam mendidiknya, dibantu terapi, teman-teman. Saling sharing dan turun tangan sendiri," ujar Wiwy.
Selaku orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, Wiwy tak segan memberikan sentuhan asuhan dari tangannya sendiri.
"Mengasuh anak kami sendiri, membuat mereka bersosialisasi keluar rumah. Tidak pernah patah semangat, semua kesulitan kami jalani dengan penuh kebahagian karena kami punya kelompok, ada keluhan atau masalah bisa saling mengisi," ujarnya.
Ia mengajak para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus bisa bergabung dengan kelompok orangtua dan tidak menyembunyikan anak-anaknya dibalik pintu karena tidak ada lagi yang harus ditakuti untuk membawa anak-anak keluar rumah.
"Jadi kenalilah kami, kami akan membantu teman-teman yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Kota Pontianak," sambungnya.
Sementara satu di antara warga berkebutuhan khusus yang hadir, Arif Dwi Cahyo Herdi Utomo (22) menuturkan, ia selama ini cukup senang dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya.
"Saya bekerja sebagai tata usaha, saya suka memfoto, saya belajar sendiri," ujarnya
Sebagai seorang Fotographer, Arif, bahkan tak sungkan menjelaskan tahapan saat ia akan mengambil foto dalam acara tersebut. (*)