Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Cornelis mengatakan masyarakat Dayak harus bersatu.
"Kalau kita tidak kompak, negeri kita diambil orang dengan mudah," ucapnya dalam kata sambutan di acara pelantikan Majelis Pertimbangan dan pengurus Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) masa bakti 2015-2020, Jalan Sultan Syahrir, Pontianak, Kamis (7/4)/2016).
Ia kemudian menyebut tumbuh suburnya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kalimantan sebagai contoh.
Ia juga mengimbau masyarakat Dayak harus menunjukkan eksistensi sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Kehadiran MADN, lanjut dia bisa jadi wadah bagi masyarakat Dayak untuk menjadi setara mengambil peran dalam pembangunan.
"Baik di dunia politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun lainnya," lanjutnya.
Ketua Majelis Pertimbangan MADN, Agustin Teras Narang menambahkan, MADN selama ini masih terus berjuang.
"Karena masih banyak masyarakat Dayak yang perlu mendapat sentuhan pendidikan, kesehatan, hak-hak adat, pokoknya prinsip pemberdayaan," ujar pria yang pernah menjabat Ketua Umum MADN Tahun 2006 dan Presiden MADN Tahun 2010 itu.
Masyarakat Dayak, tambahnya, harus terdepan. Tidak hanya menjadi penonton, melainkan harus jadi pemain dan pelaku dalam pembangunan.(*)