Laporan Wartawan Tribun Medan, Tarmizi Khusairi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ipda Perida Panjaitan, polwan yang terkena marah siswi SMA Methodist 1 Medan, SE, yang mengaku anak Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjend Arman Depari, mengaku tidak takut dengan ancaman dari anak tersebut.
Saat wartawan menanyakan bagaimana tanggapannya mengenai aksi marah-marah anak SMA tersebut, Panit Patwal Polresta Medan ini mengaku sudah biasa.
"Ya sudah biasa, namanya juga anak SMA masih labil. Ya biasa saja namanya juga anak SMA. Jadi saya bilang oke...oke saja," katanya di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (7/4/2016).
Lantas mengapa polwan tersebut tidak menilang anak SMA tersebut?
"Saya tidak tilang karena operasi kami mengedepankan persuasif, jadi tidak ada penilangan kecuali melanggar bawa-bawa tongkat, baru kita tindak," katanya.
"Dan tidak saya saja, seluruh jajaran Polresta Medan melakukan operasi persuasif hanya memperingati saja dan membubarkan. Dan surat-surat anak tersebut lengkap kok," katanya.
Saat wartawan menanyakan apakah dia takut ketika anak tersebut bilang anak Irjend Arman Depari.
"Rasa takut, tidak takut. Saya melihat itu kelabilan anak SMA, makanya saya senyum-senyum saja, iya iya begitu saja saya jawab. Tetap tidak takut," ucapnya. (*)